Siswa SD Muri Gresik Kunjungi Museum Sunan Giri, liputan kontributor PWMU.CO Gresik Erna Hamidah
PWMU.CO – Siswa SD Muhammadiyah Giri (SD Muri) Gresik, Jawa Timur mengunjungi Museum Sunan Giri, Jumat (6/1/23).
Kepala SD Muri Luthfi Arif MPd mengatakan dengan mengikuti kegiatan di Museum Daerah Kabupaten Gresik ini, siswa tidak hanya tahu tentang sejarah Sunan Guru dari buku sejarah.
“Lebih penting lagi adalah mereka bisa mengamati secara langsung benda-benda bersejarah yang tersimpan di museum tersebut,” ujarnya.
Wakil Kepala Sekolah bagian Kesiswaan Umamah SAg mengatakan kegiatan kunjungan ke museum ini diikuti siswa kelas IV-VI sebanyak 120 dan 5 guru pendamping. Mereka berjalan kaki karena lokasinya hanya berjarak kurang lebih 1 km dengan sekolah.
“Semoga dengan kegiatan ini bisa bisa memberikan motivasi siswa untuk belajar sejarah, khususnya terkait dengan Sunan Giri dan Gresik,” harapnya.
Sunan Giri
Rombongan SD Muri disambut Staf Museum Dodi Syarifuddin. Dalam kesempatan tersebut, dia menjelaskan berdirinya museum dan juga koleksi di museum kepada siswa.
“Salah satunya koleksi unggulan di sini adalah al-Quran yang ditulis tangan menggunakan kertas dari Eropa yang diproduksi abad 17-19 M,” katanya.
Di Museum ini, lanjutnya, juga ada benda-benda peninggalan Sunan Giri, mulai dari perunggu, bedug, gentong air, keris, maupun pelana kuda.
“Benda-benda bersejarah yang ditemukan di Kabupaten Gresik ini harus dirawat, dijaga, dan juga dilestarikan supaya tidak musnah demi kelanjutan masa depan generasi selanjutnya,” pesannya.
Gairah Belajar
Umamah berharap dengan kegiatan ‘jalan-jalan’ ini, siswa bisa mengambil inti pembelajaran. Pertama mengenal lebih dekat Giri sebagai tempat wisata religi yang perlu dilestarikan. Kedua, museum ini bisa dijadikan sebagai sarana menambah pengetahuan dan ilmu dalam kaitan pembelajaran sejarah.
“Ketiga, dengan menelusuri peninggalan bersejarah ini, siswa bisa secara secara langsung melihat peninggalan Sunan Giri,” katanya.
Keempat, warisan budaya perlu dilestarikan dan bisa menjadi kebanggaan generasi muda. Kelima, memberikan pelajaran yang berharga, bahwa benda-benda koleksi bersejarah itu sebagai media konkret bagi siswa dalam pembelajaran. Keenam, siswa bisa mengetahui sejarah asal mula Gresik sebagai Kota Pelabuhan tertua. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.