Kakak-beradik Guru Smamda Ini Finalis Desain Motif Batik Sidoarjo; Editor Mohammad Nurfatoni
PWMU.CO – Batik karya guru SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo, Jawa Timur, masuk 10 Besar Finalis Desain Motif Batik Competition. Lomba bertema “Karya Batik Delta” ini diadakan Dewan Kerajinan Nasional Indonesia Sidoarjo (Dekranasda), di Pendopo Delta Wibawa Sidoarjo, Ahad (26/2/2023). Finalis diumumkan Sabtu (4/3/2023).
Motif batik berjudul Kendang Ndeng, karya Purwita Chirnichalia MPd, Guru Seni dan Prakarya Smamda, berhasil masuk 10 Besar Finalis.
Bu Pur, sapaannya, menjelaskan, karyanya terinspirasi oleh pohon kepuh yang dapat hidup lebih dari 500 tahun dan udang bandeng sebagai maskot utamanya. “Harapannya Sidoarjo terus berjaya dan memakmurkan apa yang ada dalamnya,” katanya, Jumat (10/3/2023). Menurutnya, judul Kendang Ndeng berasal dari akronim kepuh, udang, dan bandeng.
Selain karya Bu Pur, ada dua motif karya guru Smamda Sidaorjo yang masuk 20 Besar Finalis. Kedua motif itu diciptakan oleh Risha Iffatur Rahma, Guru Bahasa Indonesia Smamda.
Dua motif batik karya Risha berjudul Bakudang, akronim dari bandeng, kupang, ketapang, dan udang. Desain Risha bernuansa kontemporer terinspirasi oleh sumber daya alam yang melimpah seperti bandeng, udang, kupang, dan ketapang.
Di samping itu ada filosofi kearifan lokal bandeng kawak yang sarat dengan nilai sosial. “Dilihat dari historisnya, Sidoarjolah yang kali pertama mengadakan acara tersebut dengan tujuan penggalangan dana sosial,” ujarnya.
Risha mengaku cukup berat dalam lomba ini. Pasalnya saingannya adalah guru seni rupa dan para seniman. “Tapi ya itu apresiasi saya sebagai bagian dari masyarakat Sidoarjo karena didasarkan rasa cinta terhadap seni,” ungkapnya. Dengan karyanya itu dia berharap bisa memperkenalkan potensi Kabupaten Sidoarjo dalam kain batik.
Uniknya, dua guru yang masuk 10 dan 20 besar finalis tersebut adalah kakak beradik. Purwita Chirnichalia adalah kakak Risha Iffatur Rahma. Umur keduanya terpaut dua tahun.
“Alhamdulillah, bisa lolos tiga karya sekaligus. Banyak apresiasi dari guru-guru Smamda. Semoga bisa menginspirasi kita bersama khususnya pengerajin batik,” kata Bu Pur. (*)