Lailatul Mutmainnah Pimpin Kembali Ketua PCA Ujungpangkah, liputan kontributor PWMU.CO Gresik Nurkhan
PWMU.CO – Lailatul Mutmainnah terpilih lagi menjadi ketua Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Ujung Pangkah Gresik Periode 2022-2027, Senin (22/5/2023).
Bu Mut, panggilan familier Lailatul Mutmainnah, menyampaikan sebenarnya dia tidak mau lagi menjadi ketua, maunya membantu di majelis saja.
“Sebab saya pernah menjabat ketua periode sebelumnya,” katanya.
Periode 2010-2015 Bu Mut terpilih menjadi ketua, kemudian periode 2015-2022 dia menggantikan Dra Hj Cumsiyati karena dipanggil Allah SWT saat Covid-19 kemarin. Sekarang diberi amanah lagi menjadi Ketua PCA Ujung Pangkah periode 2022-2027.
“Dengan berat hati saya akhirnya menerima amanah tersebut karena ingat hadits Nabi saw yang diriwayatkan Imam Bukhari dari Abdurrahman bin Samurah,” urainya
Hadits dari Abdurrahman bin Samurah, dia mengatakan, Nabi shallallahu alaihi wassallam berkata kepadaku, “Wahai Abdurrahman bin Samurah, janganlah kamu meminta jabatan, sebab jika kamu diberi jabatan dengan tanpa meminta, maka kamu akan ditolong, dan jika kamu diberinya karena meminta, maka kamu akan ditelantarkan, dan jika kamu bersumpah, lantas kamu lihat ada suatu yang lebih baik, maka bayarlah kafarat sumpahmu dan lakukanlah yang lebih baik.”
Prinsip Kepemimpinan
Bu Mut menyampaikan prinsip kepemimpinan baik di Muhammadiyah maupun di Aisyiyah adalah kolektif kolegial. Maksudnya, semua pimpinan itu bertanggung jawab, tidak hanya ketuanya saja.
“Jadi kita semua punya tanggung jawab dan peran masing-masing dengan bekerja sama antarpimpinan akan mendapatkan hasil yang baik,” sambungnya.
Pengawas Pendidikan Agama Islam (PPAI) Kecamatan Panceng ini menyampaikan alasannya menerima amanah menjadi ketua PCA Ujung Pangkah, ingin menjadi khoirunnaas anfa’uhum linnaas yaitu orang yang bisa memberi manfaat kepada orang lain.
Di sisa umurnya Bu Mut berusaha untuk menjadi orang yang bermanfaat, baik bagi bangsa, negara, agama, atau persyarikatan.
“Saya mau menerima amanah ini alasannya juga di sisa-sisa umur akan berusaha menjadi orang bermanfaat kepada agama, bangsa, dan persyarikatan,” ujarnya.
Dia menyampaikan beberapa program Pimpinan Cabang Aisyiyah Ujung Pangkah periode selanjutnya yaitu penataan administrasi. Sementara Kantor Aisyiyah Ujung Pangkah masih bergabung dengan Muhammadiyah.
“Beberapa bulan lalu ada pembongkaran sehingga beberapa file dan arsip ada yang tercecer, jadi kita tata ulang agar lebih rapi.”
Selain penataan administrasi juga menumbuhkan sifat kemandirian ekonomi di kalangan perempuan. Karena akibat tidak ada kemandirian ekonomi di kalangan ibu-ibu menimbulkan beberapa masalah di keluarga. Mulai dari perceraian, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan lain lainnya.
“Maka perempuan harus mandiri dari sisi ekonomi. Hal ini tidak berarti perempuan bekerja meninggalkan keluarganya, tapi bagaimana perempuan itu tetap di rumah juga menghasilkan penghasilan, seperti itulah yang harus di lakukan oleh Aisyiyah,” katanya. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.