Ketua PWM Jatim: Islam Berkemajuan Itu Berorientasi Masa Depan, Liputan Kontributor PWMU.CO Sidoarjo Siti Agustini.
PWMU.CO – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim Dr dr Sukadiono MM menyampaikan sambutannya pada Pengukuhan PDM dan PDA Kabupaten Sidoarjo periode 2022-2027, Sabtu (9/6/23).
Digelar di Aula KH AR Fakhruddin SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo (Smamda), Rektor UMS ini mengucapkan selamat kepada PDM dan PDA Sidoarjo, beserta unsur pembantu pimpinannya yang sudah dikukuhkan.
Lebih lanjut Pak Suko, panggilannya, menegaskan amanah itu mengandung empat unsur. “Ada unsur kepercayaan atau trust, profesionalisme, tanggungjawab, dan akuntabilitas atau transparasi,” ujarnya.
Empat hal ini, lanjutnya, harus dipahami. Pertama, Sukadiono mengingatkan tentang kepercayaan dari para pemilih. Kedua, harus mengerjakan dengan sungguh-sungguh dengan penuh dedikasi sebagai bentuk profesionalisme pimpinan.
“Ketiga, setiap kebijakan yang diambil sebagai PDM dan PDA tentunya mengandung konsekuensi tanggung jawab. Keempat, perlunya transparansi dan akuntabilitas terhadap bantuan yang sering diterima PDM dan PDA Sidoarjo,” jelasnya.
Tentu, kata dia, harus ada pertanggungjawaban dari PDM maupun PDA. “Harus secara akuntabel dan transparan, ” tambah dokter yang pernah menjadi Direktur RS Muhammadiyah Surabaya ini.
Berorientasi Masa Depan
Lebih lanjut Sukadiono mengungkapkan bahwa Islam berkemajuan itu berorientasi pada masa depan. Ia pun mengutip surat Al-Hashr ayat 18
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
“Ini tidak hanya berorientasi pada akhirat, tetapi juga menyiapkan di dunia ini untuk program-program Persyarikatan Muhammadiyah ke depan harus lebih baik, lebih berkemajuan dan berkeunggulan,” tambahnya.
Di akhir sambutannya, ia menyatakan tentang doktrin Muhammadiyah. Salah satunya adalahوَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّوَالتَّقْوا. Kerja sama dalam hal kebaikan dan ketakwaan yang punya dimensi.
Dimensi pertama adalah kerja sama internal Muhammadiyah. “Sudah semestinya harus rukun,guyup, dan gotong royong, akan membawa kemajuan bagi Persyarikatan. Dimensi lainnya adalah kerja sama dengan pihak lain, seperti dengan pemerintah, TNI/Polri , dan DPRD Kabupaten Sidoarjo. Semoga Muhammadiyah dan Aisyiyah Sidoarjo menjadi lebih baik lagi,” harapnya. (*)
Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.