Seminar Konsep TITIP Anak di Pesantren Menutup Tahun Ajaran MTs YKUI Maskumambang, Liputan Dyah Ratnawati
PWMU.CO – Madrasah Tsanawiyah Yayasan Kebangkitan Ummat Islam (YKUI) Pondok Pesantren Maskumambang Dukun Gresik menggelar seminar parenting, Kamis (15/6/2023).,
Acara yang bertempat di gedung aula putra MTs YKUI Ponpes Maskumambang ini diadakan sebelum pembagian laporan hasil belajar santri semester genap tahun pelajaran 2022/2023.
Tema seminar parenting adalah “Konsep TITIP saat Anak di Pesantren, disampaikan oleh Drs Miftahul Jinan MPdI, LCPC, penulis beberapa buku parenting best seller yang saat ini menjabat sebagai Direktur Griya Parenting Indonesia.
Rangkaian acara seminar parenting dimulai dengan pembukaan, pembacaan ayat suci Alqur’an oleh salah satu santri putra, kemudian dilanjutkan sambutan Kepala MTs YKUI Maskumambang dan Ketua Yayasan YKUI Maskumambang.
Sebelum menginjak acara inti yaitu seminar parenting, dibacakan nama-nama santri dan santriwati yang terpilih sebagai bintang pelajar tahun ajaran 2022/2023. Mereka mendapatkan beasiswa berupa bebas SPP masing-masing selama 6, 3, dan 2 bulan. Setelah pemaparan materi parenting dilanjutkan dengan tanya jawab dan doa penutup
Dalam sambutannya, Kepala MTs YKUI Maskumambang Ustadz Mujibatul Firdaus SPdI menyampaikan hasil kontrol ibadah selama satu tahun yang telah dilakukan pihak madrasah terhadap santri dan santriwati.
Kontrol ibadah ini adalah salah satu yang diupayakan selain upaya-upaya lain untuk mencetak insan kamil, yaitu berakidah shshihah, berilmu manfaat, beramal shalih, dan berakhlak karimah.
Ketua Yayasan YKUI Ponpes Maskumambang Ustadz Ghoits BA mengingatkan kepada para walisantri bahwa sebelum punya anak, semestinya orang tua mempunyai grand design yaitu cita-cita besar kelak anak-anak dijadikan seperti apa.
Pada awal pemaparannya, Ustadz Miftahul Jinan mengingatkan wali santri untuk bersyukur karena telah memasukkan putra putrinya di lingkungan yang baik. Lingkungan yang baik yang meliputi teman-teman yang baik, guru-guru yang baik dan suasana yang baik, jauh lebih berharga daripada materi yang lain.
Konsultan pendidikan sekolah dan pesantren ini menekankan bahwa hidup kita jangan seperti ayam yang hanya hidup, bisa makan dan mempunyai anak. “Karena sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lain. Ada nilai perjuangan dan dakwah kepada ummat, bukan hidup untuk kebahagiaan lingkup keluarga semata,” ujarnya.
Karena itu, lanjutnya, pada saat liburan orang tua hendaknya memberi kesempatan kepada anak-anaknya untuk belajar berbagi ilmu kepada orang lain meskipun dimulai dari lingkungan terdekatnya.
Dia lalu menjelsakan singkatan TITIP dalam tema.materinya, yaitu tega, ikhlas, tawakal, ikhtiar, dan percaya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni