Lulus Sekolah Terbitkan Buku, Siswa SD Mapan Luar Biasa

Lulus sekolah
Ketua PP Muhammadiyah Saad Ibrahim menerima buku antologi puisi karya siswa SD Mapan Dau. (Maskurniawati/PWMU.CO)

PWMU.CO – Lulus sekolah terbitkan buku menjadi momen menarik bagi siswa kelas 6 SD Muhammadiyah 08 Dau Kabupaten Malang.

Apalagi buku antologi puisi Goresan Indah Pena sang Juara di-launching oleh Ketua PP Muhammadiyah Dr Saad Ibrahim di acara wisuda Purnawiyata SD Mapan Dau, sebutan sekolah ini, Ahad (18/6/2023).

Acara berlangsung di Resto 360 Jl. Ir Soekarno 112 Beji, Junrejo, Kota Batu memberi kesan bagi para siswa dan seluruh hadirin.

Dr Saad Ibrahim dalam sambutannya mengatakan,  menulis bukanlah sesuatu yang mudah, namun jika dibiasakan dan dilatih akan menjadi mudah. ”Menulis adalah langkah penting untuk membangun dunia literasi,” ujarnya.

Dia mengapresiasi dan menyemangati para siswa untuk terus menulis. ”Buku antologi puisi siswa SD Mapan ini adalah langkah penting membangun dunia literasi di masa depan mereka. Terus dan terus menulis anak-anakku tercinta,” ujarnya.

Prof Dr Ihyaul Ulum MSi Ak. CA, perwakilan wali murid SD Mapan memberi apresiasi untuk para siswa yang telah menerbitkan buku.

”Sekecil apapun karya, patut dihargai dan diapresiasi. Antologi puisi karya murid-murid kelas 6 SD Mapan ini adalah karya yang luar biasa.” Ucapnya.

Dia menambahkan, kegiatan ini adalah pembiasaan yang sangat baik yang harus terus dipupuk. ”Selamat kepada bapak ibu guru pembimbing, dan selamat kepada ananda semua,” kata pria yang dosen dan Direktur Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Universitas Muhammadiyah Malang.

Maskurniawati SPd pendamping penulis an buku menyatakan, penyiapan buku ini dalam waktu tiga bulan. Pembuatan antologi puisi ini tidak hanya mengandalkan hasil baik, namun juga dibutuhkan proses yang baik pula.

 ”Dimulai dengan menentukan tema dan judul. Para siswa harus memilih, menentukan, dan masuk pada tahap penyusunan judul,” ujarnya.

Dilanjutkan pembuatan cerita, penyusunan kalimat dan penempatan diksi yang tepat serta harus mengulang susunan kalimat, agar bermakna sesuai cerita yang diharapkan.

”Proses ini paling lama. Memilih, memilah kata agar menjadi makna yang mampu menjadi simpul dan bermakna sebagaimana cerita yang diharapkan,” terangnya.

Setiap siswa mengolah, menata, menyusun sampai berkali-kali koreksi.  ”Maka berproses menjadi hal mutlak untuk memiliki pengalaman yang terbaik,” tambahnya.

 ”Alhamdulillah buku karya monumental bagi siswa kelas 6 angkatan 2023 ini di-launching oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr Saad Ibrahim,” ujarnya.

Penulis Maskurniawati, Nurul Hidayah  Editor Sugeng Purwanto

Exit mobile version