Tiga Macam Bacaan saat Shalat
Seseorang disebut membaca seharusnya dengan lisan bukan dengan hati. Bacaan sewaktu shalat itu dapat dikategorikan tiga macam.
Pertama, membaca dengan jahr (keras). Yakni dengan gerakan lisan yang suaranya lantang.
Hadits Anas bin Malik
وَعَنْ أَنَسٍ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: (كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ وَعُثْمَانُ يَسْتَفْتِحُونَ الْقِرَاءَةَ بَعْدَ التَّكْبِيرِ بِـ الْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ) (لَا يَجْهَرُونَ بِـ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ) (فِي أَوَّلِ الْقِرَاءَةِ وَلَا فِي آخِرِهَا) وَفِي رِوَايَةٍ: صَلَّيْتُ خَلْفَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ، فَلَمْ أَسْمَعْ أَحَدًا مِنْهُمْ يَجْهَرُ بِـ: بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Anas bin Malik ra. berkata: (Rasulullah saw., Abu Bakar, Umar dan Utsman memulai bacaan–setelah takbiratul ihram–dengan hamdalah) (beliau tidak mengeraskan basmalah) (di awal bacaan atau akhir bacaannya). Dalam riwayat lain: Aku shalat bermakmum di belakang Rasulullah, Abu Bakar, Umar dan Utsman, dan aku tidak mendengar seorang di antara mereka mengeraskan basmalah. (HR Bukhari: 710; Muslim: 399; Ibnu Hibban: 1799; Tirmidzi: 246; Nasai: 907; Ahmad: 12868, 13361, 14109; Baihaqi: 2249; Daraqutni: 1/314, hadits: 1)
Kedua, bacaan secara sirri (pelan). Yakni gerakan lisan yang suaranya tidak terdengar. Para sahabat dapat memahami bacaan sirri Nabi saw dengan gerakan jenggotnya.
Hadits Abu Hurairah
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: (صَلَّى بِنَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَاةً نَظُنُّ أَنَّهَا الصُّبْحُ) (فَلَمَّا فَرَغَ فَقَالَ: هَلْ قَرَأَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مَعِي آنِفًا؟ فَقَالَ رَجُلٌ مِنْ الْقَوْمِ: أَنَا، قَالَ: إِنِّي أَقُولُ مَا لِي أُنَازَعُ الْقُرْآنَ؟) (قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ: فَانْتَهَى النَّاسُ عَنِ الْقِرَاءَةِ مَعَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيمَا جَهَرَ فِيهِ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْقِرَاءَةِ مِنْ الصَّلَوَاتِ حِينَ سَمِعُوا ذَلِكَ مِنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ) (وَقَرَءُوا فِي أَنْفُسِهِمْ سِرًّا فِيمَا لَا يَجْهَرُ فِيهِ الإِمَامُ).
Abu Hurairah ra. berkata: (Kami shalat Subuh bersama Nabi) (Seusai shalat beliau bersabda: Apa ada yang ikut membaca al-Qur’an bersama aku? Seorang berkata: Ya, aku. Nabi bersabda: Kenapa laranganku bacaan ditentang?). (Abu Hurairah berkata: Sejak itu umat menghentikan bacaannya bersama imam yang dikeraskan bacaannya) (dan mereka membaca sendiri-sendiri dalam shalat yang imam tidak mengeraskan bacaannya). (HR Bukhari dalam Juz Qiraah Khalf Imam: 22; Abu Dawud: 826, 827; Tirmidzi: 312, 313; Nasai: 919; Ibnu Majah: 848, 849; Ahmad: 10323)
Baca sambungan di halaman 2: Bacaan yang Diperdengarkan