PWMU.CO – Lomba futsal musik menjadi permainan makin mengasyikkan dan mengundang tawa pemain dan penonton .
Acara Agustusan itu diadakan PCM Wonokromo di halaman Perguruan Muhammadiyah Gadung Wonokromo.
Lomba diikuti guru dan karyawan SDM 6 Gadung, SDM 7 Jagir, SDM 24 Ketintang, SMPM 4 Gadung, SMAM 3 Gadung dan sejumlah anggota PCM Wonokromo Surabaya.
Aturan lomba futsal ini unik. Di tengah para pemain berebut bola, jika ada suara musik harus berhenti untuk berjoget mengikuti irama. Setelah musik berhenti permainan diteruskan.
Pertandingan futsal antara SD Muhammadiyah 7 Jagir berkostum putih, dengan SMA Muhammadiyah 3 Gadung yang berkostum hijau.
Tim SD Muhammadiyah 7 kurang personel, maka Salman Alfarisi BMR SHI, Sekretaris Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Wonokromo masuk melengkapinya.
Rizqy Samsul Abidin, guru olahraga SD Muhammadiyah 24 Ketintang sebagai wasit. Peluit berbunyi kick off dimulai. Kedua tim berebut bola untuk memasukkan bola ke gawang lawan.
Mereka saling menyerang dan kadang muncur bertahan. Supporter tidak kalah serunya bersorak sorai. Memukul genderang, timba, botol galon, dan benda-benda lain untuk menyemangati pemain.
Teriakan dan tabuhan genderang semakin keras ketika Dyan Febrian, pemain SMA Muhammadiyah 3, berhasil membobol gawang tim SD Muhammadiyah 7 pada menit pertama.
Lima menit babak pertama selesai dengan skor 3 – 1 dimenangkan SMA Muhammadiyah 3 Gadung. Setelah dua menit istirahat, wasit Rizqy memanggil kedua tim melanjutkan pertandingan. Tapi permainan babak kedua tidak segera dimulai karena anggota tim SD Muhammadiyah 7 Jagir belum lengkap. Salman Alfarisi, penjaga gawang, tidak dapat melanjutkan permainan.
”Salman tidak bisa melanjukan karena anaknya menangis,” teriak seorang suporter yang berada di dekat Salman sedang menggendong anak perempuannya.
“Wuuwwww…!” seru pemain yang lain.
Hampir saja wasit akan mendiskualifikasi tim SDM 7 Jagir karena tidak ada pemain pengganti. Tiba-tiba Ir Lukman Rahim, Ketua PCM Wonokromo, yang semula jadi penonton, masuk ke arena pertandingan sambil menitipkan telepon selulernya kepada Imam Syafii, Satpam SD Musix.
Masuknya mantan ketua Takmir Masjid Syuhadak ini disambut gemuruh sorak-sorai penonton memenuhi lapangan.
Dengan celana training warna abu-abu, bersepatu putih, kaos lengan panjang warna kehitam-hitaman, dan memakai topi warna merah terbalik sisi depannya dia mulai menggiring bola.
Sekalipun usia sudah tidak muda lagi, dengan lincah dia merebut, mengoper dan menendang bola ke gawang lawan seolah tidak mau kalah sengan para juniornya.
Sampai peluit berakhir berbunyi, skor tak berubah. Kehadiran Ketua PCM Wonokromo Surabaya menambah asyik lomba futsal musik.
Penulis Basirun Editor Sugeng Purwanto