Mempertanyakan Esensi Organisasi Mahasiswa Sekarang; Oleh Asya Hujjah El Imani Mahmudatan, Mahasiswa Fakuktas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.
PWMU.CO – Organisasi mahasiswa sudah terbentuk cukup lama bahkan sejak zaman Indonesia sebelum merdeka. Mulai dari adanya Budi Utomo, Perhimpunan Indonesia, hingga terbentuknya Sumpah Pemuda yang berasal dari pemikiran-pemikiran anak bangsa pada masa itu.
Esensi dari organisasi mahasiswa pada masa tersebut sebagai wadah aspirasi pemuda-pemuda Indonesia terkait kebijakan politik pemerintah Indonesia maupun pemerintah Hindia Belanda dalam mewujudkan kemerdekan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pada masa peralihan Orde Baru menuju Orde Reformasi, organisasi mahasiswa memegang eksistensi sebagai wadah aspirasi memperjuangan kesengsaraan dan ketidakadilan rakyat sebab bobroknya kebijakan kebijakan pemerintah pada masa Orde Baru. Sebab itulah organisasi mahasiswa dipercaya mampu membawa perubahan bagi Indonesia menjadi lebih baik dan berkemajuan. Organisasi mahasiswa (ormawa) dipresentasikan mewakili perjuangan rakyat Indonesia untuk memperjuangkan hak asasi manusia (HAM) di Bumi Pertiwi.
“Namun, bermunculan juga kabar-kabar terkait bobroknya organisasi mahasiswa yang disebabkan oleh oknum-oknum internal dari organisasi tersebut.”
Seiring berjalannya waktu, organisasi mahasiswa menjadi tonggak perubahan bagi kualitas mahasiswa di lingkungan kampus maupun masyarakat. Tidak hanya berkonstribusi dalam politik dan kebijakan kampus, tetapi merambah pada aspek pengembangan sosial dan keterampilan, pemberdayaan mahasiswa, keanekaragaman budaya dan pemahaman global, inovasi akademis, pelayanan masyarakat, budaya dan seni, dan peningkatan kualitas hidup mahasiswa. Sehingga organisasi mahasiswa menjadi wadah bagi pemberdayaan kualitas dan kuantitas para mahasiswa Indonesia.
Namun, bermunculan juga kabar-kabar terkait bobroknya organisasi mahasiswa yang disebabkan oleh oknum-oknum internal dari organisasi tersebut. Hal inilah menjadi faktor utama keraguan masyarakat dan mahasiswa lainnya terkait eksistensi dan esensi organisasi mahasiswa pada masa ini.
Kasus pelecehan eksual, pembulian, bahkan kekerasan memicu pandangan yang buruk terhadap organisasi mahasiswa. Didukung faktor lainnya, program kerja yang tidak berfaedah, rapat yang membuang waktu hingga tengah malam tetapi tidak membuahkan hasil, berteriak mengatasnamakan demokrasi dan keadilan namun tidak memahami esensi apa yang diteriakkan, dan yang paling utama ialah radikalisme dalam berorganisasi.
Baca sambungan di halaman 2: Wadah Pemberdayaan
Discussion about this post