PWMU.CO – Booth Lazismu Surabaya dibuka di acara pengukuhan bersama PCM dan PCA se-Kota Surabaya di Smamd Tower Jl. Pucang Adi No.128, Gubeng, Surabaya, Ahad (24/9/2023) lalu.
Lokasinya di deretan meja registrasi peserta. Empat petugas Lazismu Surabaya terdiri Nur Qomariyah (26), Ayu Camelia Rahma (23), Camellia Wiraswati (30) didampingi Ketua Lazismu Surabaya Faisal Hakim (50) menyambut peserta pengukuhan dengan senyum ramah dan mengatur pengisian absensi di meja registrasi seraya membagikan brosur Lazismu.
“Saat ini jumlah donatur Lazismu yang masih aktif dan rutin di Kota Surabaya sebanyak 2.800 masih belum sebanding dengan jumlah warga Muhammadiyah Aisyiyah yang ada sehingga kami memandang perlu digaungkan dan disosialisasikan agar lebih familiar,” kata Faisal.
Dia menjelaskan, keberadaan Lazismu di acara pengukuhan PCM dan PCA Surabaya dengan harapan agar Surabaya lebih dikenal dan ada rasa memiliki karena selama ini Lazismu masih di kalangan tertentu belum merakyat sampai ke bawah.
Faizal berencana mendirikan Kantor Layanan Lazizmu di tiap SD/MI, SMP, SMA Muhammadiyah se-Surabaya.
Harapannya, sambung dia, Lazismu lebih dikenal dan lebih bermanfaat untuk umat. Selanjutnya kita ingin target ke depan lebih besar, karena sudah waktunya kita berimprovisasi dan berinovasi dengan banyak strategi agar lebih meningkat pemasukannya dan lebih menyebar manfaatnya.
Salah satu target Lazismu adalah untuk beasiswa SD/MI, SMP, SMA untuk anak yatim dan dhuafa warga Muhamamdiyah.
Dikatakan, adanya Kantor Layanan Lazismu di tiap sekolah untuk menampung donasi yang masuk kemudian nanti dikirim ke Lazismu Surabaya.
Dana itu kemudian menyebar kembali ke bawah dalam bentuk program dan kegiatan kemanusian. ”Beasiswa tidak langsung diberikan ke siswa tapi masuk bantuan biaya operasional sekolah untuk peningkatan finansial guru,” ujarnya.
Dia mengatakan, promosi Lazismu sekarang mengenalkan lembaga amil ini ke seluruh warga kota supaya menyalurkan zakat infak sedekahnya. ”Dana yang terkumpul bermanfaat untuk semua baik lembaga, biaya operasional, dan peningkatan kompetensi dan kualitas guru,” katanya.
Penulis Tri Eko Sulistiowati Editor Sugeng Purwanto