PWMU.CO – Ketua Pimpinan Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr dr Sukadiono MM mendorong kemajuan 87 pondok pesantren (ponpes) Muhammadiyah di Jatim.
Pesan ini mengemuka saat dr Suko–sapaan akrabnya–memberi sambutan sekaligus membuka Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) Lembaga Pengembangan Pesantren (LPP) PWM Jatim. Sejumlah 114 peserta hadir di Aula Mas Mansyur Kantor PWM Jatim, Jalan Kertomenanggal IV No.1, Dukuh Menanggal, Surabaya, Sabtu (21/10/2023).
Dokter Suko mengatakan, pesantren yang berdiri di Jawa Timur jumlahnya lebih sedikit daripada jumlah pesantren di Jawa Tengah. Bahkan belum mencapai separuhnya.
“Seperti yang telah disampaikan oleh Pak Doktor Maskuri (Ketua LPP PP Muhammadiyah) tadi pada awal acara, bahwa Jawa Timur saat ini hanya 87 pesantrennya. Kemudian di Jawa Tengah itu sudah 180 pesantrennya. Nah kita belum separuhnya dari jumlah pesantren yang ada di Jawa Tengah,” terang Rektor Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya itu.
Dia juga menuturkan, ini kontras dengan jumlah Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Di mana jumlah PDM Jatim lebih banyak.
“PDM Jawa Tengah itu 35 sementara PDM Jawa Timur itu 38. Nah ini tentu dapat menjadi PR agar 87 pondok pesantren itu dapat ditingkatkan kualitasnya,” tutur Suko.
Lahirkan Kader Potensial
Dia akhirnya mengajak PDM di Jatim mendukung agar 87 Pesantren ini dapat mengalami pembaruan dan kemajuan kualitas sehingga mampu melahirkan tokoh-tokoh kader. “Pondok pesantren yang sudah banyak melahirkan kader-kader berpotensi yaitu Pondok Pesantren Karangasem dan Pondok Pesantren Modern yang ada di wilayah Paciran,” terangnya.
Suko juga menyebutkan, ponpes yang lain masih belum memunculkan tokoh-tokoh yang berkiprah, baik di tingkat nasional dan juga internasional. Ia lalu mencontohkan pondok-pondok pesantren yang sudah melahirkan tokoh nasional dan internasional seperti Syamsi Ali dan Adi Hidayat.
“Di Makasar itu ada Pondok Pesantren Gombara yang melahirkan tokoh Ustadz Syamsi Ali dan juga di Garut ada Darul Arqam yang melahirkan Ustadz Adi Hidayat,” ungkapnya.
Ia pun mendukung rencana strategi Ketua LPP Jawa Timur Pradana Boy ZTF bersama peserta yang menghadiri rapat. “Agar nantinya dapat mengalami progress, baik dari progress penambahan jumlah pesantren dan juga progress peningkatan kualitas,” urai Suko.
Suko mengakhiri sambutannya sekaligus membuka acara tersebut dengan ucapan basmallah “Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim Rapat Koordinasi Wilayah Lembaga Pengembangan Pesantren PWM Jawa Timur tahun 2023 saya nyatakan resmi dibuka,” ucapnya lalu mengetuk mikrofon. Tepuk tangan hadirin langsung terdengar. (*)
Penulis Ario Khairul Habib Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni