PWMU.CO – Kader IPM Bawean, yakni Ketua Umum Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Bawean Sony Elvianto Hermawan ikut mencalonkan diri dalam Musyda XXII IPM, Sabtu-Ahad (6-7/1/2024). Lokasinya di MIM 1 Ujungpangkah, Gresik, Jawa Timur.
Sony Elvianto Hermawan menyampaikan lima motifnya maju mewakili IPM Bawean sebagai calon formatur Musyda PD IPM Gresik, Senin (8/1/2024).
Pertama, untuk membawa dan mengangkat nama IPM Bawean masuk di dalam jajaran PD IPM Gresik. Kedua, untuk membuktikan adanya potensi besar dari IPM Bawean.
“Walaupun berada di kepulauan nun jauh di sana mampu melaksanakan program kerja sesuai dengan harapan,” ujar Sony.
Ketiga, sudah waktunya IPM Bawean ikut serta memberikan kontribusi untuk kemajuan pelajar Gresik melalui PD IPM Gresik. Selain itu, untuk mencetak sejarah pertama kalinya perwakilan IPM Bawean maju sebagai formatur PD IPM Gresik.
“Juga untuk memotivasi dan meningkatkan semangat anggota IPM Bawean dalam ber-IPM, sehingga nantinya bisa melanjutkan estafet di tingkat daerah,” imbuh Sony.
Pembina IPM Bawean Eklis Dinika MPdI turut bangga dan sangat mengapresiasi niat baik ketua PC IPM Bawean yang ikut mencalonkan diri sebagai PD IPM Gresik.
“Dia adalah satu-satunya kader yang mempunyai semangat tidak pantang menyerah, terus berusaha tanpa mengeluh, sampai keinginannya tercapai,” terang Eklis.
Apalagi, sambungnya, ternyata kader dari Bawean masuk nomor urut ke-8 dari 16 anggota PD IPM Gresik 2023-2025 yang sekaligus sebagai formatur tetap.
9 Formatur Terpilih
- Zhalva Salsabilla (98.5 persen)
- Muhammad Al-Lail Qadri (94 persen)
- Diana Herawati (89.6 persen)
- Krisna Bakhtiar (88.1 persen)
- Fida Puspitasari Dewi (84.3 persen)
- M. Habibi Abyaz (83.6 persen %)
- Reza Bima Sesoca (80.6 persen)
- Sony Elvianto Hermawan (76.1 persen)
- Fairuz Arsya (75.4 persen)
10 Hal
Eklis lantas memaparkan sepuluh hal penting yang harus seorang pemimpin ingat. “Pertama, selalu mengingat IPM merupakan gerakan keilmuan. Kedua, mengelola keuangan IPM dengan bijak,” ujarnya.
Ketiga, ujung tombak gerakan IPM merupakan pimpinan ranting. Keempat, renungi lirik lagu “Janji Kader”. Begini liriknya:
“Di kala akhir Taruna Melati. Ada tanya yang menyentuh dalam hati. Sudah siapkah aku kini, menjadi kader yang sejati? Telah banyak yang aku dapatkan. Tentang arti hidup dan perjuangan. Fisabilillah ditegakkan lewat hati, kata dan perbuatan. Kumohon kekuatan ya Allah. Agar dapat kujalankan. Amanah umat dan ikatan demi agama Islam. Kini tiba saat diwujudkan, apa yang telah diberikan. Semoga Allah meridhai niat hati yang tulus ini.”
Kelima, tanamkan ‘Aku pimpinan bukan sekadar pengurus ikatan’. Keenam, politik hanya salah satu langkah dalam manajemen. Ketujuh, membaca dan menulis merupakan dakwah IPM yang sebenarnya.
Kedelapan, pimpinan harus kritis dan siap dikritik. Kesembilan, Tri Tertib IPM adalah kunci kehidupan. Yaitu tertib ibadah, tertib belajar dan tertib organisasi. Terkahir, kesadaran ekologis merupakan puncak sufistik Pelajar Muhammadiyah. (*)
Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni