PWMU.CO – Digelar di Umsida, Sabtu (16/3/2024), Kajian Ramadhan 1445 Hijriah yang diselenggarakan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur akan bertabur bintang.
Sekretaris PWM Jatim Prof Biyanto menjelaskan, agenda tahunan ini selalu dinantikan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Pimpinan Daerah Aisyiyah, serta jajaran pimpinan amal usaha Muhammadiyah (AUM) se-Jawa Timur.
“Jadwal acara dibuat hanya satu hari mulai pagi dan diakhiri dengan berbuka puasa bersama. Peserta yang mengikuti Kajian Ramadhan ini diperkirakan 1.500 orang,” kata Biyanto pada PWMU.CO, (Rabu (13/3/2024) sore.
Pada Kajian Ramadhan 1445 Hijriah ini, PWM Jatim mengambil tema: “Menunaikan Amanat Kepemimpinan.” Menurut Biyanto tema ini diangkat sehubungan dengan usainya perhelatan Pemilu 2024.
Guru Besar Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya itu menerangkan pesta demokrasi lima tahunan untuk memilih presiden dan wakil presiden serta anggota legislatif dengan semua dinamikanya sudah selesai.
Perhitungan secara manual perolehan suara masing-masing calon presiden dan wakil presiden serta anggota legislatif di Komisi Pemilihan Umum (KPU) sedang memasuki tahap akhir. “Hasil pemilu 2024 kini tinggal menunggu pengumuman secara resmi dari KPU,” katanya.
Di samping itu, sambung dia, kegiatan internal di Persyarikatan dalam bentuk permusyawaratan dan pengukuhan kepemimpinan Muhammadiyah dan Aisyiyah level cabang dan ranting Muhammadiyah se-Jatim juga baru selesai pada awal 2024.
“Dengan mempertimbangkan berbagai perhelatan berskala nasional dan internal Muhammadiyah itulah, maka tema Menunaikan Amanat Kepemimpinan dibahas lebih mendalam. Kajian ini diharapkan menjadi bahan renungan bagi siapa pun yang memperoleh amanat kepemimpinan, baik presiden, wakil presiden, maupun pimpinan Muhammadiyah.
Dihadiri Ketum dan Sekum PP Muhammadiyah
Aktivis kelahiraan Laren Lamongan itu menyampaikan pembukaan acara akan diawali dengan sambutan selamat datang dari tuan rumah, Rektor Umsida Dr Hidayatulloh MSi. Selanjutnya. Ketua PWM Jatim Dr Sukadiono akan menyampaikan sambutan sekaligus menjelaskan capaian program prioritas.
Menurut Biyantto kajian Ramadhan tahun ini juga menjadi kebahagiaan tersendiri bagi aktivis Muhammadiyah Jatim. Hal itu karena agenda tahunan ini kembali dihadiri Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Haedar Nashir dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof Abd Mu’ti.
Haedar dijadwalkan menyampaikan tausiah sekaligus membuka kajian dengan tema: Menunaikan Amanat Kepemimpinan, Refleksi untuk Pemimpin Negeri.” Di samping itu, Prof Haedar juga diagendakan me-launchingbeberapa buku baru karya aktivis Muhammadiyah Jatim, di antaranya buku karya Penasihat PWM Jatim Nur Cholis Huda. Acara launching buku baru ini selalu dilaksanakan bersamaan dengan Kajian Ramadhan.
“Launching buku ini juga menandakan bahwa spirit literasi di kalangan anggota Pimpinan Muhammadiyah tingkat wilayah, daerah, cabang, dan ranting terus bertumbuh,” katanya. Tak ketinggalan, Prof Haedar juga akan melakukan peresmian gedung baru Umsida.
Sementara itu, lanjutnya, Prof Mu’ti akan tampil di sesi siang bakda Dhuhur. Dia akan menyampaikan materi dengan topik: Menunaikan Amanat, Menepati Janji Politik.
“Beliau sengaja ditampilkan pada sesi bakda Dhuhur karena ceramahnya selalu segar dengan disertai humor-humor yang khas. Karena itu, dipastikan peserta kajian tidak akan lelah, apalagi terkantuk,” kata Biyanto.
Sebab, yang tampil adalah “Presiden Muhammadiyah Garis Lucu.” Julukan ini diberikan aktivis Muhammadiyah pada Prof Mu’ti karena ceramah-ceramahnya yang berbobot dan selalu mengundang gelak tawa hadirin.
Menghadirkan Pakar Survei
Biyanto mengungkapkan, terkait dengan usainya perhelatan pemilu 2024, dalam kajian ini PWM Jatim sengaja mengundang dua orang konsultan politik sekaligus pendiri lembaga survei yang ternama. Yakni Founder & CEO PolMark Indonesia Eep Saefulloh Fatah dan Founder Cyrus Network Hasan Nasbi.
Menurutnya, dua konsultan politik andal dari Jakarta ini akan menyampaikan paparan tentang Memilih Pemimpin: Antara Idealita dan Realita Politik. “Dipastikan peserta kajian akan memperoleh perspektif yang lebih utuh mengenai praktik-praktik politik yang menyertai pemilihan kepemimpinan nasional dalam setiap pesta demokrasi,” ujarnya.
“Apalagi publik sudah banyak mengetahui, bahwa yang akan tampil menyampaikan materi ini adalah dua konsultan politik yang dalam pemilu 2024 lalu berada di posisi berbeda,” imbuh Biyanto.
Menjadi Ajang Silaturahmi
Biyanto menambahkan kajian Ramadhan PWM Jatim selalu menjadi ajang silaturahmi antartokoh dan keluarga besar Muhammadiyah. Tokoh-tokoh penting di Jatim, seperti Dr (HC) Khofifah Indar Parawansa, yang sudah menyatakan akan running dalam pemilihan gubernur juga diundang. Beliau akan menyampaikan materi: Bersama Membangun Jawa Timur Berkemajuan.
“Tak diragukan lagi, Bu Khofifah merupakan tokoh politik yang paling menonjol kiprahnya di Jatim,” katanya.
Selain Khofifah, Pejabat Gubernur Jatim Adhy Karyono AKS MAP juga diundang untuk menghadiri sesi Kajian Jelang Berbuka. Dia akan memberikan sambutan bersama Ketua PP Muhammadiyah Prof Syafiq A Mughni, yang sekaligus Ketua Badan Pembina Harian Umsida.
“Adapun sesi Kajian Jelang Berbuka akan diisi ceramah hikmah Ramadhan oleh Penasihat PWM Jatim Prof Achmad Jainuri. Rangkaian kegiatan Kajian Jelang Berbuka akan diakhiri dengan ramah-tamah dan buka puasa,” katanya.
Kegiatan pamungkas sehari penuh ini juga akan dihadiri tamu-tamu kehormatan PWM Jatim. Mereka berasal dari Forkompimda Provinsi Jatim, Forkompimkab Sidoarjo, konsulat jenderal negara sahabat di Surabaya, pimpinan ormas keagamaan, pimpinan partai politik, dan mitra PWM Jatim.
“Karena itu, tidak berlebihan jika dikatakan bahwa rangkaian kegiatan mulai dari pagi hari hingga waktu berbuka menjadi ajang menuntut ilmu sekaligus silaturahim,” kata Biyanto. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni