PWMU.CO – Satu-satunya wakil Indonesia, tim robotika SD Muhammadiyah 1 Pucanganom Sidoarjo (SD Muhida) juara pertama kompetisi robot internasional Mate-Rov di American School Singapore (14-15/4/2024).
Lima siswa yang tergabung dalam tim robotika Muhida berhasil membawa pulang medali emas pada Mate-Rov competition di Singapura. Mereka adalah Zuhal Abdillah Afkar, Muhammad Yuki Maulana, Habibie Annura Pasha, Qyara Tsabita Amania Fatiha, dan Rafardhan Athalla Saputra.
Mereka bertolak ke Singapura pada Ahad, (14/4/2024) dengan didampingi oleh Kaur kesiswaan Muhida, Ummu Choiroh.
Uniknya, tim robotika Muhida ini merupakan satu-satunya peserta yang berasal dari Indonesia. Di sana, mereka bersaing dengan peserta-pesetrta dari negara lain yakni Malaysia, Australia dan banyak lagi.
Robot yang dilombakan adalah tipe under water, yaitu robot yang dapat beroperasi di bawah air. Terdapat beberapa tahapan lomba yang harus mereka lalui, yang pertama adalah safety checks, ketika lolos safety cheks mereka lanjut ke tahap berikutnya yaitu pool testing, product demonstration dan terakhir engineering presentation.
Zuhal menceritakan pengalamannya ketika robot mereka sempat mengalami kendala kabel terbakar. “Sempat panik karena kabel kami terbakar,” tutur Zuhal.
“Tapi Alhamdulillah tim kami cukup cekatan mengatasinya,” tambahnya lagi.
“Awalnya grogi ketika presentasi, tapi kami akhirnya dapat mempresentasikannya dengan lancar,” tambah Yuki.
Untuk mengikuti kompetisi ini, mereka sudah berlatih selama lebih dari satu bulan. Dengan diraihnya juara pertama tahun ini, Muhida telah menjuarai Mate-rov (under water) competition selama dua tahun berturut-turut.
Pada tahun sebelumnya, Muhida juga berhasil membawa pulang juara pertama. Dengan ini tim robot Muhida berhak membawa pulang hadiah mesin printer 3D senilai 1.250 Dolar Singapura.
Kaur kesiswaan sekaligus pendamping pada kompetisi ini yakni Ummu Choiroh menyampaikan bahwa kompetisi ini bukanlah kompetisi yang mudah bagi anak-anak di level sekolah dasar.
“This is the real international competition,” ujarnya.
“Anak-anak benar-benar berkompetisi dengan siswa-siswa dari negara lain dan juri pun bukan dari indonesia. Tim ini telah membuktikan bahwa mereka mampu bersaing dengan yang lain,” pungkasnya. (*)
Kontributor Mirza Putera Bhaskara Editor Nely Izzatul