PWMU.CO – Ada jalan ninja dalam kegiatan Ngrujak Nanas Pimpinan Ranting Nasyiatul Aisyiyah (PRNA) Lebanisuko Wringinanom Gresik, Kamis (9/5/24).
Pertanyaan mengapa memilih Muhammadiyah tersebut dilontarkan Heri Siswanto SHI mengawali materinya di hadapan kader Nasyiatul Aisyiyah yang bertempat di Masjid Al-Ihsan.
Jawabannya simpan saja dalam hati, lanjutnya, atau nanti saja setelah acara ini selesai. “Karena jawabannya sesuai hati nurani masing-masing,” ungkap Wakil Ketua Bidang Dikdasmen dan PNF PCM Wringinanom ini.
Dia mengatakan jika pertanyaan itu ditujukan pada dirinya, maka jawabannya seperti yang ada di film Naruto. “Saat Naruto ingin menjadi Hokage (kepala Desa) ia mengatakan, inilah jalan Ninjaku, tetapi kalimat tersebut saya ganti dengan inilah jalan dakwahku,” jawab penggemar film Naruto Sipudden dan Boruto ini.
Lantas Anggota Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) PDM Gresik ini menjelaskan jawaban tadi bukan hanya sekadar jawaban, tetapi berdasar yaitu dalam Quran surat Ali Imran 105. “Supaya apa yang kita lakukan benar-benar berdasarkan perintah Allah,” ujar kontributor PWMU.CO ini.
Ayat populer tersebut, lanjutnya, penting sebagai pegangan berorganisasi dan berdakwah. “Yaitu ada segolongan orang yang menyeru kebaikan dan mencegah yang mungkar,” tuturnya.
Pengertian organisasi itu berkumpul dalam satu komunitas dengan tujuan yang sama, lantas idia mengutip arti Quran surat as-Saff ayat 4. “Allah mencintai orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan seperti bangunan yang tersusun kokoh.”
Selanjutnya mantan Ketua Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) Wringinanom periode 2005-2015 ini menceritakan bahwa di Muhammadiyah itu terdapat kepemimpinan kolektif kolegial (kepemimpinan yang melibatkan sebuah tim) yang terbukti adanya pemilihan tim formatur.
“Didapuk sebagai ketua atas kesepakatan tim yang nantinya tugas ketua hanya mengoordinasikan kerja tim, jangan membebankan semua tugas pada ketua,” urainya.
Heri menceritakan ketika dirinya dipilih sebagai Ketua PCPM Wringinanom yang kedua kalinya, menawarkan dirinya mau menjadi ketua asalkan semua tim bekerja.
“Karena awal saya jadi ketua periode pertama seolah hanya saya yang bekerja, dan alhamdulillah kedua dan ketiga dipilih sebagai ketua semua tim mampu bekerja sama,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, dia mengatakan tujuan Nasyiatul Aisyiyah adalah terbentuknya putri Islam yang berarti bagi keluarga, bangsa, dan agama menuju terwujudnya masyarakat yang sebenar-benarnya.
Dia menekankan dalam berdakwah harus saling peduli, menguatkan dan tidak jadi toxid atau istilah kita ‘nguleri’ tidak mengendorkan teman yang sudah semangat. “Ada teman mau berangkat ngaji ternyata diajak ngopi,” katanya disambut senyum.
Ada, sambungnya, tidak ada teman tetap berangkat bernasyiah dengan semangat, siap. Acara ditutup degan tanya jawab dan diskusi bersama. (*)
Penulis Kusmiani. Editor Ichwan Arif.