Kegiatan Workshop Penguatan Implementasi Kurmer Pembelajaran Berdiferensiasi di SMP Muhammadiyah 9 Sidayu, Selasa (9/7/2024). (Lailatul Fitriyah/ PWMU.CO).
PWMU.CO – Guru Spemsi9 (SMP Muhammadiyah 9 Sidayu) Gresik Jawa Timur mengikuti kegiatan Workshop Penguatan Implementasi Kurikulum Merdeka Pembelajaran Berdiferensiasi, Selasa (9/7/2024).
Bertempat di ruang guru Spemsi9 Sidayu, tercatat terdapat 15 tenaga pendidik yang turut serta dalam acara tersebut.
Adapun sebagai narasumber atau pemateri dalam acara ini adalah Muhammad Amri Mukhtarifin SPd Gr MT. Ia merupakan pengajar praktik calon guru penggerak sekaligus Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sidayu Gresik.
Pantang Mundur Kendati Libur
Meskipun dalam masa liburan, tenaga pendidik tetap semangat mengasah diri dan menimba ilmu. Hal tersebut demi kepentingan amal usaha persyarikatan dibawah Majelis Dikdasmen dan PNF PRM Golokan Sidayu Gresik Jawa Timur.
Kepala Sekolah Lutfiyah Ahmad SHI MHI mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru Spemsi9. Workshop ini memberikan penguatan kepada tenaga pendidik tentang IKM, khususnya penerapan pembelajaran berdiferensiasi dalam proses KBM di sekolah.
“Selanjutnya, para pendidik juga harus meng-upgrade pengetahuan dan keterampilannya dalam pengembangan strategi-strategi pembelajaran tersebut” katanya.
Lebih lanjut, Lutfiyah juga menambahkan bahwa kegiatan tersebut terlaksana sebagai evaluasi pelaksanaan IKM tahun pertama. Lebih tepatnya pada tahun pelajaran 2023/2024 kemarin. Pemahaman tenaga pendidik terkait IKM masih seputar penyusunan CP, TP, ATP, dan modul ajar.
“Sementara, esensi dari IKM sendiri dalam hal ini pembelajaran berdiferensiasi masih minim pemahaman oleh tenaga pendidik akibatnya proses pembelajaran di kelas masih seperti kurikulum 13” ucapnya.
4 Kunci Penerapan Strategi Pembelajaran
Narasumber kegiatan Workshop Muhammad Amri Mukhtarifin, S.Pd.Gr., M.T (Pengajar Praktik Calon Guru Penggerak) memaparkan tentang apa itu pembelajaran berdiferensiasi dan bagaimana mengimplementasikannya dalam proses pembelajaran.
Dalam pemaparannya dia menjelaskan empat hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan strategi pembelajaran berdiferensiasi. “Pertama konten atau materinya, kedua proses atau strateginya, dan ketiga produk atau hasil belajarnya serta keempat lingkungan belajarnya” terangnya.
“Dari empat hal inilah yang bisa kita gunakan untuk menyusun pembelajaran berdiferensiasi” tutur Amri. “Sehingga dalam proses pembelajaran, kita bisa melayani siswa-siswa yang memiliki kemampuan dan gaya belajar yang berbeda-beda dalam satu kelas” tambahnya.
Selain itu, untuk bisa menyusun keempat hal ini, seorang guru harus terlebih dahulu melakukan asesmen diagnostik kepada siswa. “Untuk dapat memetakan potensi anak- anak di satu kelas” ujarnya.
Harapannya, setelah mengikuti kegiatan ini seluruh tenaga pendidik mata pelajaran mampu menerapkan pembelajaran Berdiferensiasi di proses KBM ke depannya.
Terlebih lagi, Spemsi9 akan memasuki tahun ajaran baru, maka sangat penting bagi bapak/ibu guru untuk menyiapkan perangkat ajar yang memuat pembelajaran berdiferensiasi ini di tahun kedua pelaksanaan IKM. (*)
Penulis Lailatul Fitriyah, Editor Danar Trivasya Fikri