Moh. Rafkhihza Rahman Rosyadi, Peserta Lomba Adzan SD Muhammadiyah 1 Kebomas dari Kelas 6 Nirwana.(Saidah/PWMU.CO).
PWMU.CO – Dalam rangka turut memeriahkan Tahun Baru Islam 1446 Hijriah, SD Muhammadiyah 1 Kebomas (SD Muri) Gresik menghelat lomba Adzan antar kelas. Kegiatan tersebut berlangsung di Masjid At Taqwa Giri, Kamis (18/7/2024).
Dalam lomba Adzan antar kelas tahun ini, Tercatat peserta lomba tersusun dari perwakilan kelas 1 hingga kelas 6.
Tujuan Lomba
Tujuan SD Muri menyelenggarakan lomba adzan ini adalah untuk memupuk semangat keagamaan dan serta mempromosikan keindahan adzan sebagai salah satu budaya Islam. Sebelum pelaksanaan lomba, Waka Kesiswaan SD Muri Ustadzah Umamah SPd menyampaikan pada wali kelas untuk mendata atau menyetorkan tiga nama siswanya untuk mewakili kelasnya dalam mengikuti lomba adzan.
Momen unik terjadi ketika ada wali kelas yang mengatakan kebingungannya. “saya bingung menunjuk siapa anak yang diikutkan lomba adzan ini .karena masih belum mengetahui kemampuan untuk adzan siswa barunya“ Ujar Ustadzah Mila SPd, Wali kelas 1 lazuardi.
Pada pukul 07.30, semua siswa menuju ke masjid untuk menyaksikan lomba adzan. Dengan riang gembira, para muadzin cilik berjajar menunggu untuk mengambil nomor undian. Total, ada 36 calon muadzin SD Muri dalam lomba ini.
Sebelum kompetisi berlangsung, Ustadz Hogi Caesar SPd sebagai salah satu juri lomba menyampaikan kriteria lomba. Pria yang juga menjadi Guru Al Islam SD Muri tersebut menyampaikan kriteria penilaian lomba antara lain Makhroj, Lafadz, Irama dan Adab.
Adapun selain Ustadz Hogi, susunan Juri lainnya terdiri dari Ustadzah Umamah SAg (Guru Al Islam/Waka Kesiswaan) dan Ustadz Faruq SPd. Setelah membacakan kriterianya penilaian, MC kemudian memanggil anak-anak satu persatu untuk maju. Sorak riuh terdengar dari penonton ketika memberi semangat temannya yang tampil.
Antusias hingga Jenaka
Beberapa peserta menampilkan bermacam–macam gaya saat tampil. Salah satu yang tampil dengan percaya diri adalah Jefri dari kelas 6 Kirana.
Ia sangat bersemangat saat wali kelas memilihnya untuk ikut lomba. “Saya setiap hari sudah sering adzan di musholah tempat tinggalku” ucapnya.
Selain itu, ada juga yang merasa gemetar karena teman-temannya menonton, ada yang sudah tampil dan tidak mau berucap karena takut. Bahkan ada anak yang begitu antusias sampai lupa yang dibaca adalah bacaan Iqomah.
Tidak hanya menjadi ajang kompetisi semata, namun Lomba adzan ini juga menjadi momentum yang mempererat kebersamaan dan persaudaraan antar siswa dalam menjalankan ibadah. Di samping itu, juga menguji mental setiap siswa agar berani tampil di depan umum.
Penulis Saidah Yuliana W, Editor Danar Trivasya Fikri