PWMU.CO – Lembaga Seni Budaya (LSB) Pimpinan Pusat Muhammadiyah sukses menggelar Kemah Kreativitas Nasional Seniman dan Budayawan Muhammadiyah selama tiga hari, mulai dari Jumat hingga Ahad (19-21 Juli 2024) di Apple Sun, Batu.
Acara ini diikuti oleh LSB se-Wilayah Indonesia dan LSBO Daerah se-Jawa Timur, serta seniman dan budayawan dari seluruh Indonesia.
Para peserta memberikan testimoni, salah satunya dari Rahmat. Ia menyampaikan apresiasinya terhadap acara tersebut dan mengajak pimpinan pusat LSB dari PWM dan PDM seluruh Indonesia untuk terus mendukung kegiatan ini.
Rahmat menekankan pentingnya memberdayakan LSB agar dapat dimanfaatkan secara optimal, bukan hanya sebagai formalitas belaka.
“Pertemuan kita adalah nilai ibadah dan barokah. LSB harus benar-benar diberdayakan dan berdaya.”
“Saya sangat kecewa jika tidak hadir di acara ini. Banyak hal yang telah disampaikan dan dibahas bersama. Semoga ke depan akan lebih baik dan membawa manfaat yang lebih besar,” ujar Rahmat.
Sementara itu, Teguh Hadi Prayetno, Sekretaris LSBO PWM Jawa Tengah, juga memberikan testimoni yang menggambarkan antusiasme dan apresiasinya terhadap acara tersebut.
Ia menyoroti kerja keras panitia dan menekankan pentingnya acara seperti ini untuk diadakan secara rutin.
“Panitia telah bekerja keras dan luar biasa. Pengalaman yang kami rasakan di sini sangat berharga. Saya berharap ini bukan yang terakhir”.
“Kita harus mengadakan acara lagi dengan mencari judul acara yang pas dan kembali digelar di Batu. Acara ini harus memberi nilai ekonomi yang bagus dan mengundang perhatian banyak pihak,” kata Teguh.
Teguh juga mengusulkan agar acara serupa diadakan secara berkala dengan skala nasional dan branding yang kuat.
“Kita harus menghadirkan acara yang dinantikan oleh banyak orang, bukan hanya warga Muhammadiyah. Sebuah pameran seni rupa atau festival yang bisa menarik perhatian luas dan memberi nilai ekonomi yang signifikan,” tambahnya.
Lebih lanjut, kata dia, acaranya bisa diisi dengan berbagai kegiatan kreatif dan seni yang melibatkan para seniman dan budayawan.
“Momen-momen seperti ini diharapkan dapat memperkuat tali silaturahmi dan kolaborasi antar seniman dan budayawan Muhammadiyah, serta memperkenalkan karya-karya mereka kepada masyarakat luas,” ujarnya.
Sementara itu, Pak Panca dari LSBO Sulawesi Selatan juga memberikan kesannya.
“Pertama melihat nama kegiatan ini, kami merasa sangat terinspirasi. Acara ini memberikan suasana yang berbeda, penuh kegembiraan, dibandingkan dengan acara-acara yang lain”.
“Diskusi yang kami lakukan sangat inspiratif dan memberikan banyak ide baru. Kami berharap bisa meneruskan semangat ini di Sulawesi Selatan,” tuturnya.
Lanjutnya, rencananya, kami ingin membangun jaringan teater mahasiswa di PTM, dan mungkin bisa ada festival teater mahasiswa perguruan tinggi Muhammadiyah serta pameran seninya,” ungkap Pak Panca.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi LSB/LSBO di daerah lain untuk terus mengembangkan kreativitas dan budaya di lingkungan Muhammadiyah, membawa manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.
Kegiatan ini ditutup dengan penuh semangat, dan para peserta berharap agar acara serupa dapat diadakan lagi di masa mendatang, membawa lebih banyak manfaat dan kesempatan bagi para seniman dan budayawan untuk berkarya dan berkontribusi bagi masyarakat. (*)
Penulis/Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan