PWMU.CO – Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Pare menyelenggarakan Perkemahan Ideologi/Camp Ideologi Muhammadiyah, Sabtu – Ahad (27-28/7/2024). Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Bedali Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri.
109 orang peserta yang terdiri dari Ketua dan Sekretaris Pimpinan Ranting, Ketua/Kepala dan Sekretaris Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), Ketua dan Sekretaris Unsur Pembantu Pimpinan, Ketua dan Sekretaris organisasi otonom (Ortom) se-cabang Pare, telah menyatakan kesiapannya untuk berkemah di lereng gunung Kelud tersebut.
Ketika dihubungi melalui telepon selulernya, Sekretaris PCM Pare Agus Widodo, Jumat (26/7/2024) mengatakan, ternyata banyak dari warga Muhammadiyah Pare yang ingin ngangsu kaweruh (belajar) tentang ideologi Muhammadiyah.
“ngaji sak prakteke (mengkaji teori yang langsung dipraktekkan),” ungkap Ketua Majelis Ekonomi PWM DKI Jakarta (2015-2020) itu.
“PCM Pare memandang perlu ideologi persyarikatan Muhammadiyah berperan sebagai bingkai gerakan dalam mencapai tujuan Bersama. Berdasarkan paham yang sama, maka gerakan para anggota dan Pimpinan akan selaras seirama serta indah dalam mencapai tujuan organisasi,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Gus Wid, demikian karib kerabat akrab memanggilnya, mengatakan bahwa dari pengamatannya selama ini, pengetahuan tentang ideologi Muhammadiyah warga Pare, insya’Allah lumayan kuat, bahkan konon warga Muhammadiyah kota Pare, merupakan salah satu cikal bakal keberadaan organisasi massa Muhammadiyah se-ex kerasidenan Kediri, yang meliputi Kabupaten/Kota Kediri, Kabupaten/Kota Blitar, Kabupaten Tulungagung, dan Kabupaten Trenggalek.
Oleh karena itu, tidak sekadar pengetahuan akan tetapi perlu memahami menjiwai Muhammadiyah secara benar. Pendek kata warga Muhammadiyah Pare harus berani ikrar, “Islam agamaku, Muhammadiyah gerakanku.” Pernyataan ini harus disepakati oleh siapa saja yang tergabung dalam persyarikatan Muhammadiyah sebagai kerangka ideologinya.
Secara lebih populer, pernyataan tersebut dicantumkan dalam lirik lagu mars Muhammadiyah, “yaa Allah Tuhan Robbiku, Muhammad junjunganku, Al Islam agamaku, Muhammadiyah gerakanku.” (*)
Penulis Dahlansae Editor Wildan Nanda Rahmatullah