PWMU.CO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik mendukung penuh pengembangan pendidikan tinggi di tingkat internasional.
Dukungan ini termasuk fasilitas penyelenggaraan Internasional Collaboration (IC), yang merupakan penandatanganan kerja sama antara rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah (PTMA) se-Indonesia dengan Management Science University (MSU) Malaysia pada Selasa (30/07/2024).
Acara ini diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) di Hotel Aston.
“Pemkab turut menyambut tamu dengan fasilitas gala dinner dan kegiatan keliling wisata ke Bandar Grisse,” ujar Ketua Panitia IC, Nur Cahyadi SST MM
Dukungan ini disampaikan langsung oleh Bupati Gresik, H. Fandi Akhmad Yani SE MMB, pada pertemuan dengan Rektor UMG, Nadhirotul Laily SPsi MPsi PhD Psikolog, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Dr Tumirin SE MSi, serta Ketua Panitia pelaksana kegiatan IC Nur Cahyadi SST MM.
“Untuk kegiatan keliling Bandar Grisse sebelumnya tidak terdapat dalam agenda kami, namun atas saran dan dukungan Gus Yani maka kegiatan ini dapat masuk dalam agenda,” tambah Nur Cahyadi.
Nur menjelaskan bahwa Bandar Grisse, yang letaknya dekat dengan pelabuhan, adalah pusat perdagangan pertama di Indonesia sejak sekitar tahun 1400 Masehi.
Bandar Grisse menjadi salah satu pusat penting dalam perdagangan rempah-rempah, terutama cengkih, selama masa pemerintahan Majapahit.
Kegiatan lain yang mendapat dukungan penuh Pemkab adalah pelaksanaan gala dinner dan kunjungan ke Smelter Freeport di Kawasan Industri Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) Gresik.
Kunjungan ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi para rektor tentang pembangunan Gresik.
“Selain untuk mengetahui hasil pembangunan di Kabupaten Gresik, kunjungan ke Bandar Grisse dan Smelter Freeport diharapkan dapat menjadi masukan bagi kebijakan pembangunan di Kabupaten Gresik,” papar dosen Program Studi Manajemen ini.
Smelter PT Freeport Indonesia merupakan fasilitas pemurnian dan pengolahan konsentrat tembaga kedua milik PTFI dengan luas total sekitar 100 hektar.
Dengan kapasitas pengolahan konsentrat tembaga sebesar 2 juta ton per tahun, smelter ini merupakan tempat pengolahan tembaga terbesar di dunia.
Nur Cahyadi menjelaskan bahwa kegiatan IC, yang ditandai dengan penandatanganan kerja sama antara 48 rektor PTMA seluruh Indonesia dengan MSU Malaysia, merupakan bentuk kerja sama internasional yang dapat meningkatkan kinerja kampus di bidang akademik, penelitian, dan pengabdian.
“Bahkan, PTMA dapat mengadakan kegiatan perkuliahan dual degree dengan MSU Malaysia yang tentunya akan memberikan kesempatan bagi mahasiswa PTMA untuk berkuliah di luar negeri,” tuturnya.
MSU merupakan universitas terbaik di Malaysia dengan peringkat 580 dunia, terakreditasi oleh Malaysian Qualifications Agency (MQA), the United Kingdom’s Accreditation Services for International Schools, Colleges and Universities (ASIC), Japan’s Alliance on Business Education and Scholarship for Tomorrow (ABEST21), dan the Accreditation Council for Entrepreneurial and Engaged Universities (ACEEU).
Penulis Aries Kurniawan Editor Alfain Jalaluddin RamadlanPemkab Gresik Dukung Penuh Internasionalisasi PTMA
PWMU.CO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik mendukung penuh pengembangan pendidikan tinggi di tingkat internasional.
Dukungan ini termasuk fasilitas penyelenggaraan Internasional Collaboration (IC), yang merupakan penandatanganan kerja sama antara rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah (PTMA) se-Indonesia dengan Management Science University (MSU) Malaysia pada Selasa (30/07/2024).
Acara ini diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) di Hotel Aston.
“Pemkab turut menyambut tamu dengan fasilitas gala dinner dan kegiatan keliling wisata ke Bandar Grisse,” ujar Ketua Panitia IC, Nur Cahyadi SST MM
Dukungan ini disampaikan langsung oleh Bupati Gresik, H. Fandi Akhmad Yani SE MMB, pada pertemuan dengan Rektor UMG, Nadhirotul Laily SPsi MPsi PhD Psikolog, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Dr Tumirin SE MSi, serta Ketua Panitia pelaksana kegiatan IC Nur Cahyadi SST MM.
“Untuk kegiatan keliling Bandar Grisse sebelumnya tidak terdapat dalam agenda kami, namun atas saran dan dukungan Gus Yani maka kegiatan ini dapat masuk dalam agenda,” tambah Nur Cahyadi.
Nur menjelaskan bahwa Bandar Grisse, yang letaknya dekat dengan pelabuhan, adalah pusat perdagangan pertama di Indonesia sejak sekitar tahun 1400 Masehi.
Bandar Grisse menjadi salah satu pusat penting dalam perdagangan rempah-rempah, terutama cengkih, selama masa pemerintahan Majapahit.
Kegiatan lain yang mendapat dukungan penuh Pemkab adalah pelaksanaan gala dinner dan kunjungan ke Smelter Freeport di Kawasan Industri Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) Gresik.
Kunjungan ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi para rektor tentang pembangunan Gresik.
“Selain untuk mengetahui hasil pembangunan di Kabupaten Gresik, kunjungan ke Bandar Grisse dan Smelter Freeport diharapkan dapat menjadi masukan bagi kebijakan pembangunan di Kabupaten Gresik,” papar dosen Program Studi Manajemen ini.
Smelter PT Freeport Indonesia merupakan fasilitas pemurnian dan pengolahan konsentrat tembaga kedua milik PTFI dengan luas total sekitar 100 hektar.
Dengan kapasitas pengolahan konsentrat tembaga sebesar 2 juta ton per tahun, smelter ini merupakan tempat pengolahan tembaga terbesar di dunia.
Nur Cahyadi menjelaskan bahwa kegiatan IC, yang ditandai dengan penandatanganan kerja sama antara 48 rektor PTMA seluruh Indonesia dengan MSU Malaysia, merupakan bentuk kerja sama internasional yang dapat meningkatkan kinerja kampus di bidang akademik, penelitian, dan pengabdian.
“Bahkan, PTMA dapat mengadakan kegiatan perkuliahan dual degree dengan MSU Malaysia yang tentunya akan memberikan kesempatan bagi mahasiswa PTMA untuk berkuliah di luar negeri,” tuturnya.
MSU merupakan universitas terbaik di Malaysia dengan peringkat 580 dunia, terakreditasi oleh Malaysian Qualifications Agency (MQA), the United Kingdom’s Accreditation Services for International Schools, Colleges and Universities (ASIC), Japan’s Alliance on Business Education and Scholarship for Tomorrow (ABEST21), dan the Accreditation Council for Entrepreneurial and Engaged Universities (ACEEU).
Penulis Aries Kurniawan Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan