PWMU.CO – Setelah sekian tahun ditunggu, akhirnya pada Jumat (31/5/2024) Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Kalibarukulon terbentuk.
Terbentuknya ranting Kalibarukulon ini berawal dari salah satu program prioritas Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyuwangi periode 2023-2028. PDM Banyuwangi lewat Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR), mendorong semua pimpinan cabang untuk mendirikan ranting baru jika masih ada desa yang belum terbentuk ranting.
Kalibarukulon, salah satu desa di wilayah kecamatan Kalibaru, merupakan salah satu desa yang sudah sekian lama diharapkan berdiri ranting baru. Pada kepengurusan PCM sebelumnya, pendirian ranting ini sudah dirintis, tetapi tidak bisa berjalan dan tidak bisa melakukan kegiatan sama sekali.
Kali ini, dengan tampilnya sederet anak-anak muda dibawah komando Agung Sujatmiko, akhirnya ranting Kalibarukulon berdiri tegak dengan berbagai amal usaha yang cukup menantang.
Sebenarnya desa Kalibarukulon terletak di wilayah kota Kalibaru. Warga Muhammadiyah yang berdomisili di desa ini juga cukup banyak, bahkan salah satu tokoh Muhammadiyah Kalibaru berdomisili di Kalibarukulon.
Mendirikan sebuah ranting baru memang sangat diperlukan tenaga-tenaga muda yang punya waktu dan dedikasi tinggi terhadap organisasi. Modal ilmu saja tidak cukup, pengorbanan waktu, tenaga, bahkan terkadang juga dana sangat diperlukan.
Ranting adalah ujung tombak dakwah Muhammadiyah. Begitu ranting Kalibarukulon terbentuk, kini semarak dakwah Muhammadiyah di Kalibarukulon sangat dirasakan.
Pengajian rutin bisa dilaksanakan setiap sepekan sekali. Kehadiran jamaah dalam mengikuti pengajian cukup tinggi meskipun jarak domisilinya agak berjauhan. Bahkan ada warga dari desa lain yang ikut bergabung pada pengajian yang diselenggarakan ranting Kalibarukulon.
Sampai hari ini jumlah warga yang tergabung di ranting Kalibarukulon sebanyak 50 orang, yang terdiri dari beragam profesi, ada polisi, pegawai negeri, pengusaha, guru, petani, dan lain-lain.
Pemberdayaan Pemuda
Keberadaan pemuda potensial di ranting Kalibarukulon cukup banyak jumlahnya. Untuk mengembangkan potensinya, pengurus ranting mengusung pemberdayaan pemuda sebagai skala prioritas program.
Beberapa bidang potensial yang kini mulai dibidik adalah pengelolaan sampah, pertanian buah-buahan, dan pemeliharaan domba. Semua kegiatan ini dikelola oleh anak-anak muda Muhammadiyah. Melalui kegiatan ini, pengurus yakin bahwa hasil dari pengelolaan sampah dan pemeliharaan domba akan dimanfaatkan untuk membantu membebaskan Iuran Wajib Muhammadiyah (IWAMU).
“Warga ranting Kalibarukulon tidak perlu membayar IWAMU. Semua ditanggung oleh ranting dari hasil pengelolaan sampah dan usaha-usaha lainnya,” ujar Ketua PRM, Agung Sujatmiko.
Satu lagi bidang yang juga digarap oleh anak-anak muda Muhammadiyah adalah membuka Taman Pendidikan Al-Quran (TPA). Kebetulan ada salah satu rumah warga yang tidak ditempati yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan TPA. Kesempatan ini disambut oleh anak-anak muda untuk segera merealisasikan berdirinya TPA satu-satunya di ranting Kalibarukulon.
Satu lagi program yang sangat progresif dari ranting Kalibarukulon adalah memberangkatkan umroh gratis, satu tahun satu warga. Program ini seperti mimpi di siang bolong, mengingat ranting ini baru saja berdiri.
Ketika dikonfirmasi perihal ini, ketua ranting menjelaskan bahwa dalam kepengurusan ranting Kalibarukulon ada salah satu anggota yang berprofesi sebagai pengusaha perjalanan umroh. Beliaulah yang menjanjikan kepada anggota ranting yang aktif dan mau berjuang sepenuh hati untuk Muhammadiyah, akan diberikan hadiah umroh gratis.
Di akhir pernyataannya, Agung berharap ranting Kalibarukulon bisa tetap eksis dan terus berkembang sesuai harapan. Kehadiran Muhammadiyah di desa Kalibarukulon diharapkan mampu memberikan dakwah yang mencerahkan dan berkemajuan sehingga terwujud masyarakat intelektual yang religius sehingga tercapai masyarakat islam rahmatan lil alamin.
Penulis Sarwito Editor ‘Aalimah Qurrata A’yun