PWMU.CO — Duka cita menimpa sang tokoh pejuang Muhammadiyah di Kota Malang, Almarhum Ustadz H Manan Idris yang telah berpulang ke Rahmatullah, Selasa (27/8/2024).
Para jamaah berbondong-bondong dalam mengikuti rangkaian pengurusan jenazah dari mulai mengsalatkan hingga mengantarkan ke pemakaman.
Ramai jamaah yang terinspirasi oleh Ustadz H Manan Idris hingga saat sesi salat jenazah terdapat hingga sekitar 30 sesi jamaah, bahkan ada yang salat jenazah di pemakaman.
Alhasil hingga hampir memenuhi pemakaman saat mengantarkan Almarhum Ustadz H. Manan Idris ketika dikebumikan di TPU (Tempat Pemakaman Umum) Samaan Malang.
Sebelum wafat, dia sempat mengalami sakit yang cukup lama hingga mengalami tindakan operasi lantaran sakit yang diderita olehnya.
Tokoh pejuang yang ikut menegakkan Muhammadiyah di Malang Raya memberi bekas luka duka yang mendalam.
Pasalnya jasanya begitu masif dan mendalam bagi warga Malang, terutama warga Muhammadiyah beserta tokoh-tokoh yang berjuang bersamanya atau yang pernah dia ajar.
Kabarnya Ustadz H Manan Idris sering mengajar semacam kajian tematik, baik kajian tafsir, fikih, dan ilmu agama lain sebagainya.
Selain itu dia juga berdakwah di berbagai tempat, baik masjid hingga kampus-kampus ternama, bukan hanya sebatas di Malang Raya saja, namun sampai mancanegara.
Kabar ini didapatkan langsung dari cucunya, Amalia Ratu Natarina.
“Almarhum Ustadz H. Manan Idris wafat pada hari Selasa, 27 Agustus 2024 tepatnya pada pukul 14.15 Wib,” ujarnya.
Doa yang baik menjadi kebutuhan bagi setiap muslim, terutama yang telah meninggal dunia sebab doa yang baik tak pernah terputus.
“Saya cukup meminta doa terbaik dari rekan-rekan sekalian, baik yang dekat maupun yang jauh. Sebab doa tidak terputus, namun dapat dicukupkan. Semoga doa-doa yang baik, dapat memberikan kebaikan juga untuk Almarhum Ustadz Manan di alam kubur,” lanjutnya.
Almarhum Ustadz H Manan Idris telah memberikan kita keteladanan nyata terkait totalitas dan profesionalitas dalam bertindak, terutama dalam berdakwah, bukan hanya taraf nasional, namun hingga internasional.
Kata penutup dari penulis sebagai pengingat kembali untuk mendoakan Almarhum Ustadz H Manan Idris agar diterima segala amal baiknya, diampuni segala dosa atau kesalahan, baik disengaja maupun tidak, serta diberi ketabahan bagi keluarga yang dia tinggalkan, aamiin. (*)
Penulis Muhammad Bilal Prasetyo Editor Wildan Nanda Rahmatullah