Ustadz Dr H Yufridal F. Salim MPd dalam Kajian Tafsir “Al-Qur’an Membawa Kemuliaan” di Masjid Baitul Mukhlisin, Sabtu (7/9/2024). (M. Ainul Yaqin Ahsan/PWMU.CO).
PWMU.CO – Takmir Masjid Baitul Mukhlisin mengadakan Pengajian Malam Ahad (JIMAD) yang terhadiri oleh lebih dari 200 jamaah, Sabtu (7/9/2024). Acara yang terselenggara rutin setiap Sabtu malam ini bertemakan kajian tafsir Surat Al-Kahfi ayat 1-2 oleh Ustadz Dr H Yufridal F. Salim M.Pd atau Ustadz Yuf.
Pengajian yang berlangsung setelah salat Maghrib ini berlangsung hingga salat Isya. Kemudian agenda berakhir dengan ramah tamah, yaitu makan bersama di samping masjid.
Kemuliaan dari al-Quran
Pengajian ini merupakan kegiatan rutin yang berlangsung setiap Sabtu malam di Masjid Baitul Mukhlisin, dengan tema kajian yang beragam, khususnya tafsir al-Quran.
Pada kesempatan kali ini, Ustadz Yuf membahas secara mendalam makna kalimat “Alhamdulillah” yang terdapat pada ayat pertama Surat Al-Kahfi. Dalam penjelasannya, beliau menekankan pentingnya bersyukur kepada Allah SWT sebagai satu-satunya Dzat yang layak dipuji.
“Kalimat ‘Alhamdulillah’ adalah bentuk pujian dan syukur kita kepada Allah yang telah memberikan kenikmatan yang tiada terhitung. Salah satu nikmat terbesar yang Allah berikan adalah diturunkannya al-Quran kepada hamba yang mulia, Nabi Muhammad SAW” ujar Ustadz Yuf di hadapan para jamaah.
Beliau melanjutkan dengan menjelaskan bahwa al-Quran merupakan pedoman hidup yang membawa kabar gembira bagi orang-orang yang beriman dan juga menjadi peringatan keras bagi mereka yang menolak kebenaran.
“al-Quran ini adalah Kabar Gembira bagi orang beriman, sekaligus pengingat akan siksa yang menanti orang-orang kafir yang menutup diri dari hidayah. Selain itu, al-Quran juga berfungsi sebagai penyembuh, baik untuk penyakit fisik maupun non-fisik, serta menjadi penguat hati bagi orang-orang yang beriman,” tambah Ustadz Yuf.
Di tengah-tengah kajian, Ustadz Yuf memberikan pandangan yang mendalam mengenai kemuliaan yang terdapat pada al-Quran. Beliau menegaskan bahwa segala sesuatu yang terkait dengan al-Quran akan mendapatkan kemuliaan.
“Malaikat Jibril, yang membawa wahyu al-Quran, menjadi malaikat yang paling mulia dan pemimpin para malaikat. Nabi Muhammad SAW, yang menerima wahyu, menjadi penghulu dari seluruh nabi dan rasul” terangnya.
“Tempat-tempat yang menjadi lokasi turunnya al-Quran, seperti Makkah dan Madinah, menjadi tempat yang mulia, bahkan Dajjal tidak mampu memasuki kedua kota ini” ujar Ustadz Yuf dengan penuh semangat.
al-Quran Menentukan Kedudukan Hamba di Akhirat
Beliau juga menyampaikan pesan penting bahwa kemuliaan al-Quran akan termanifestasi dalam diri seorang hamba yang benar-benar menanamkan al-Quran di hatinya. “Jika al-Quran sudah masuk dan terpatri dalam hati seseorang, maka dia akan memancarkan cahaya kemuliaan al-Quran” ujar Ustadz Yuf.
“Semua anggota tubuhnya akan dipenuhi cahaya al-Quran, yang akan membimbingnya serta menjaganya dari perbuatan-perbuatan nista” jelasnya.
Pada akhir kajiannya, Ustadz Yuf memberikan gambaran tentang bagaimana al-Quran akan menentukan kedudukan seseorang di akhirat kelak. “al-Quran akan menentukan derajat kita di surga. Bahkan, seorang anak yang ahli dalam al-Quran dapat memberikan syafaat kepada orangtuanya” tegas Ustadz Yuf.
“Ketika anak itu hendak memasuki surga, sementara orangtuanya masih menghadapi hisab yang berat, anak itu akan diberi izin oleh Allah untuk memberikan syafaat kepada orangtuanya, sehingga mereka bisa bersama-sama masuk ke dalam surga” tutup Ustadz Yuf.
Setelah kajian usai, jamaah melanjutkan dengan salat Isya berjamaah, serta acara ramah tamah dengan suasana kebersamaan yang penuh kehangatan.
Penulis M. Ainul Yaqin Ahsan, Editor Danar Trivasya Fikri