PWMU.CO – Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) Jawa Timur mengadakan Dikjut Provpam di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur pada Rabu-Ahad (11-15/9/2024).
Tema yang diusung adalah “Peran Provost dalam mendukung fungsi Kokam untuk menggembirakan dakwah Islam harmoni memajukan Indonesia”.
Peserta Dikjut Provpam berasal dari setiap Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) se Jatim. Setiap daerah mengirimkan minimal dua delegasi pesertanya untuk mengikuti kegiatan ini.
“Jumlah peserta yang mengikuti ini sebanyak 46 peserta dari 23 PDPM se Jatim,” ujar M. Zainal Arifin.
Komandan Kokam Jatim ini menjelaskan bahwa syarat mengikuti Dikjut Provpam ini adalah sudah mengikuti Diklat Dasar (Diksar). Hal itu karena Dikjut Provpam merupakan Diklat lanjutan yang dilaksanakan oleh Markas Wilayah Jawa timur.
“Jadi seluruh peserta sudah punya dasar dari Diksar yang dilaksanakan di daerah masing-masing,” tambah Zainal.
Ada enam tujuan kegiatan Diklat Provos Kokam yang diadakan oleh Bidang Kokam dan SAR Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jawa Timur. Pertama, menambah pemahaman tentang agama. Kedua membangun para pemuda yang cinta agama dan negaranya.
“Ketiga adalah memunculkan kader-kader yang memiliki dedikasi dan etos kerja dengan kesadaran tinggi,” lanjut Zainal.
Tujuan keempat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota Kokam. Kelima meningkatkan semangat tinggi pada setiap calon anggota Provos untuk menuju kedewasaan dan keteladanan dalam tata pikir sikap dan tingkah laku. Keenam menanamkan kepedulian dan menghayati semangat juang serta jiwa korsa KOKAM sebagai “Pelopor, pelangsung, dan penyempurna”.
“Terutama dan pasti untuk membentuk profesionalitas porformance sosok Provos sebagai penegak kedisiplinan Kokam,” urai Zainal.
Untuk mencapai tujuan tersebut, para peserta akan mendapatkan materi kemuhammadiyahan, komando, pemildas, etika, administrasi Provost, beladiri praktis, dan peraturan lalulintas.
“Juga pengetahuan Provost. Mereka akan digembleng menjadi Provost sejati,” tegas Zainal.
Kegiatan pendukung lainnya adalah tindakan pertama gawat darurat di tempat kejadian perkara. Juga praktik baris berbaris (PBB).
“Dan tak kalah penting adalah materi pengamanan dan pengawalan, serta penegak disiplin,” pungkas Zainal. (*)
Penulis Moh. Ernam Editor Wildan Nanda Rahmatullah