Oleh: Iswadi Syahrial Nupin SSos MM (Pustakawan Universitas Andalas)
PWMU.CO – Indonesia, sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, memiliki tantangan besar dalam membangun peradaban yang maju, sejahtera, dan berkeadilan. Dalam mewujudkan visi ini, Muhammadiyah sebagai organisasi sosial-keagamaan terbesar di Indonesia memainkan peran penting dalam mendukung pembangunan bangsa melalui pemikiran dan gerakan-gerakan inovatifnya yang dikenal dengan konsep “Indonesia Berkemajuan.”
Konsep “Indonesia Berkemajuan” yang diusung oleh Muhammadiyah merujuk pada gagasan pembangunan yang berfokus pada kesejahteraan bersama, berlandaskan nilai-nilai Islam yang moderat, progresif, serta tanggap terhadap tantangan zaman. Di tengah dinamika global dan kompleksitas permasalahan domestik, konsep ini berupaya menjawab persoalan yang dihadapi masyarakat Indonesia, mulai dari masalah pendidikan, kesehatan, ekonomi, hingga kebangsaan.
Ada enam pilar utama untuk membangun Indonesia Berkemajuan ala Muhammadiyah, yaitu:
Pertama, Pendidikan Sebagai Pilar Utama. Muhammadiyah menyadari bahwa pendidikan adalah kunci utama dalam membangun bangsa yang berkemajuan. Sejak didirikan pada tahun 1912, Muhammadiyah telah mendirikan ribuan lembaga pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
Lembaga-lembaga ini tidak hanya fokus pada kurikulum formal, tetapi juga menanamkan nilai-nilai Islam yang moderat dan inklusif. Pendidikan dalam perspektif Muhammadiyah tidak hanya bertujuan untuk mencetak individu yang cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan mampu berkontribusi positif bagi masyarakat.
Dengan kurikulum yang berfokus pada pendidikan karakter dan pengembangan diri, Muhammadiyah berupaya menciptakan generasi yang tidak hanya mampu bersaing secara akademik, tetapi juga memiliki empati, integritas, dan kepedulian sosial.
Melalui sekolah-sekolah yang tersebar di seluruh Indonesia, Muhammadiyah memberikan akses pendidikan bagi berbagai lapisan masyarakat, termasuk mereka yang tinggal di daerah terpencil. Pendekatan inklusif ini sejalan dengan prinsip keadilan sosial, di mana setiap warga negara memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan berkualitas.
Muhammadiyah juga telah mempromosikan konsep “Islam Berkemajuan,” yang menekankan pentingnya ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai jalan menuju kemajuan tanpa meninggalkan nilai-nilai keagamaan.
Kedua, Kesehatan yang Mengupayakan Kesejahteraan dan Keadilan Sosial. Di bidang kesehatan, Muhammadiyah turut membangun fasilitas kesehatan yang melayani masyarakat dari berbagai latar belakang sosial ekonomi.
Rumah sakit dan klinik Muhammadiyah hadir tidak hanya di kota-kota besar tetapi juga menjangkau daerah-daerah terpencil. Layanan kesehatan ini berupaya memberikan pelayanan yang berkualitas dengan biaya yang terjangkau, sehingga masyarakat kurang mampu pun dapat mengaksesnya. Muhammadiyah memandang kesehatan sebagai hak dasar yang harus dijamin bagi setiap individu.
Dalam mewujudkan Indonesia berkemajuan, kesehatan masyarakat yang baik merupakan salah satu fondasi utama. Muhammadiyah juga terlibat dalam berbagai kampanye kesehatan dan program pencegahan penyakit, misalnya dengan memberikan edukasi tentang pola hidup sehat serta penyuluhan tentang penyakit-penyakit menular seperti Tuberculosis dan Malaria.
Dalam krisis COVID-19, Muhammadiyah juga aktif berkontribusi, baik dengan menyediakan fasilitas perawatan maupun mendukung vaksinasi massal. Dengan upaya-upaya ini, Muhammadiyah ingin memastikan bahwa pembangunan kesehatan tidak hanya dirasakan oleh golongan tertentu, tetapi merata ke seluruh masyarakat, termasuk yang berada di daerah terpencil dan kurang mampu.