PWMU.CO – Sebanyak 1.200 siswi Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta mengikuti simulasi penanggulangan gempa bumi bertema “Perempuan Tangguh Tanggap Bencana” yang digelar secara serentak di 17 asrama pada Kamis (7/11/2024).
Kegiatan tersebut sangat relevan apalagi saat ini Indonesia tengah dibayang-bayangi dengan isu gempa megathrust, termasuk aneka bencana lainnya. Tentu, hal tersebut menjadi perhatian dan juga kewaspadaan bersama bilamana saat terjadi bencana tidak mengalami kegamangan.
Simulasi kebencanaan ini rutin diadakan setiap tahun di Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta agar mitigasi bisa diperkuat lagi oleh para siswi di 17 asrama. Simulasi ini menjadi bukti bahwa Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta menyiapkan siswinya untuk siap siaga terhadap bencana.
Pada saat simulasi tersebut, terlihat para siswi Mu’allimaat berhamburan keluar dari asrama masing-masing setelah mendapatkan arahan atau instruksi dari relawan Lembaga Penanggulangan Bencana Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY dan instruktur pelatihan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta.
Siswi Mu’allimaat yang berlarian keluar sambil menutup kepala dengan bantal untuk menyelamatkan diri merupakan simulasi penanggulangan bencana gempa bumi.
Direktur Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, Unik Rasyidah MPd mengatakan bahwa kegiatan tersebut diharapkan dapat menciptakan spirit siswi Mu’allimaat untuk tetap tangguh, kuat dan tabah dalam menghadapi bencana.
“Bencana tidak dapat diprediksi secara pasti,” terang Unik.
Bagaimanapun, bagi Unik, kata tangguh menunjukkan bahwa kita kuat dan tidak lemah. “Itu bisa terefleksikan oleh siswi Mu’allimaat yang tangguh, kuat, kokoh dan tidak lemah,” kata Unik.
Bagi Unik, kata tangguh itu menjadi representasi dari kesiapsiagaan menghadapi situasi krusial.
“Terutama bencana yang tidak dapat diprediksi secara pasti temponya. Diharapkan dengan adanya simulasi ini siswa-siswi Mu’allimaat bisa tanggap dalam menghadapi situasi apapun dan kondisi apapun,” ungkapnya.
Kegiatan yang diadakan oleh Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta ini disambut baik oleh MDMC PWM DIY, Anang Masduki.
“Adanya simulasi kebencanaan ini tujuannya adalah agar kita bisa menyiapkan mental dan siap siaga,” ujar Anang.
Bagi Anang, mitigasi bencana sangat penting untuk meningkatkan pemahaman seputar kebencanaan kepada siswi Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta.
“Agar mereka paham apa yang harus dilakukan bila terjadi kebencanaan,” paparnya.
Pada kesempatan itu, Anang juga mengajak siswi Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta untuk mengikuti simulasi mitigasi bencana dengan sebaik mungkin.
“Dengan adanya kegiatan ini, para siswi diharapkan dapat memahami bagaimana mitigasi gempa yang baik dan benar, khususnya di lingkungan asrama,” ungkap Anang.
Sementara itu, Pendamping Penanggulangan Kebencanaan BPBD Kota Yogyakarta, Ibnu Hajar mengatakan bahwa mitigasi bencana bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh masyarakat. (*)
Penulis Affan Safani Adham Editor Ni’matul Faizah