
PWMU.CO – Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Izzul Muslimin membuka secara resmi agenda pelatihan Nasyiatul Aisyiyah di Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan Profesi (Pusdiklatbangprof) Kementerian Sosial Republik Indonesia di Jakarta, Jumat (14/2/2025).
Empat agenda pelatihan dilaksanakan secara bersamaan, yaitu Pelatihan Paralegal, Pelatihan Mubalighat, Sekolah Politik, dan Latihan Instruktur Nasyiatul Aisyiyah. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan kader Nasyiatul Aisyiyah dari berbagai wilayah di seluruh Indonesia.
Pelatihan Paralegal, pelatihan Mubalighat, Sekolah Politik, dan Latihan Instruktur ini diikuti oleh 121 peserta dari perwakilan Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah se-Indonesia. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, mulai Jumat hingga Ahad (14-16/2/2025), ini menghadirkan narasumber yang merupakan pakar di masing-masing bidang pelatihan.
Dalam acara ini, Izzul mengapresiasi inisiatif Nasyiah dalam menyelenggarakan pelatihan ini. Menurutnya, mengadakan empat kegiatan sekaligus bukanlah hal yang sulit bagi Nasyiah. Pasalnya, salah satu keunggulan perempuan adalah kemampuannya dalam menjalankan beberapa aktivitas secara bersamaan.
“Inilah yang akan menghasilkan kader Nasyiah tahan uji,” ujarnya.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Divisi Peraturan Perundang-undangan dan Pembinaan Hukum Kanwil Kementerian Hukum Daerah Khusus Jakarta, Tessa Harumdila.
Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa peran paralegal sangat bermanfaat bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang kurang mampu dan membutuhkan bantuan hukum. Paralegal yang tersebar di berbagai daerah dapat berkontribusi dalam menegakkan hukum, mulai dari tingkat desa hingga kota.
Hal tersebut diamini oleh Massan Nurfian dari Badan Pembinaan Hukum Nasional Kementerian Hukum. Ia mengapresiasi langkah Nasyiatul Aisyiyah yang menyelenggarakan empat pelatihan sekaligus. Menurutnya, bantuan hukum merupakan salah satu prioritas nasional pemerintah, yang diwujudkan melalui program pos bantuan hukum hingga ke tingkat desa dan kelurahan.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Nasyiatul Aisyiyah yang telah mencetak para paralegal. Ini akan menghasilkan kompetensi yang luar biasa dan dapat memberikan bantuan hukum bagi masyarakat,” tutur Massan.
Sementara itu, Ketua umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah, Ariati Dina Puspitasari mengatakan bahwa agenda empat pelatihan ini dipersiapkan dengan semaksimal mungkin, sebab ini merupakan bagian dari amar makruf nahi munkar.
“Melalui peran advokasi yang dijalankan oleh kader Nasyiah, nilai utama yang dipegang adalah tauhid dalam segala aspek, termasuk dalam bidang politik,” tegas Ariati.
Ia juga menekankan pentingnya menyebarluaskan amar makruf nahi munkar melalui empat pelatihan ini.
“Dengan berpegang teguh pada prinsip berpeganglah pada tali agama Allah dan jangan bercerai-berai, Nasyiatul Aisyiyah akan memiliki daya lenting yang kuat ketika bersatu,” harapnya. (*)
Penulis Rahmatya Dina Editor Ni’matul Faizah