
PWMU.CO – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sidoarjo mengadakan Kajian Ahad Pagi di Masjid An-Nur, Kompleks Pendidikan Perguruan Muhammadiyah Sidoarjo, pada hari Ahad (16/2/2025).
Master of Ceremony (MC), Suhairi MPd, membuka acara dengan membaca Basmallah. Ia kemudian menyapa dan mengabsen perwakilan PCM dari Tarik, Sepanjang, Krian, Balongbendo, dan Tulangan, menanyakan kehadiran mereka dalam kajian tersebut.
Acara berikutnya adalah pembacaan tilawah al-Quran oleh Muhammad Shihabuddin SPd, guru dari SD Muhida. “Diharapkan bacaan tersebut dapat memberikan ketenangan dan keberkahan hidup bagi para jamaah yang hadir,” jelas MC.
Dalam sambutan iftitah, Wakil Ketua PDM Sidoarjo, H. Imam Mahfudzi MFilI, menyampaikan beberapa pesan:
- Kajian Ahad Pagi bulan depan, yang bertepatan dengan bulan puasa, akan diliburkan.
- AUM maupun PCM se-Kabupaten Sidoarjo harus mematuhi ketertiban administrasi dalam pelaporan keuangan. PDM Sidoarjo akan mengadakan workshop pelaporan keuangan bagi PCM dan AUM.
- PDM Sidoarjo diminta oleh PWM Jawa Timur untuk menjadi proyek percontohan dalam pembuatan Rencana Anggaran Belanja Tahunan (RABT).
- Seluruh warga Persyarikatan diwajibkan untuk tunduk dan patuh terhadap Maklumat PP Muhammadiyah yang menyatakan bahwa 1 Syawal jatuh pada 31 Maret 2025 (notabene: berbeda dengan KGHT).
Selanjutnya, Bendahara Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, drh. Zainul Muslimin, sebagai pemateri, menyampaikan bahwa 50% PDM di Jawa Timur (dari total 38 PDM) belum melaksanakan instruksi PWM Jawa Timur, padahal workshop maupun pelatihan dengan biaya besar sudah dikeluarkan.
“Mengapa pembuatan Rencana Anggaran Belanja Tahunan (RABT) sangat penting?” tanyanya.
Zainul Muslimin menjelaskan bahwa RABT bukan hanya sekadar daftar pengeluaran, melainkan merupakan strategi pengelolaan sumber daya agar program dapat berjalan secara berkelanjutan. “Tanpa rencana belanja yang jelas, risiko penggunaan dana yang tidak efisien akan sangat besar, yang pada akhirnya dapat menghambat tercapainya tujuan sosial yang diinginkan,” ujarnya.
Beberapa manfaat utama RABT bagi PDM antara lain:
- Efisiensi Penggunaan Dana – Dengan rencana yang terstruktur, setiap pengeluaran dapat dikendalikan dan dialokasikan sesuai dengan kebutuhan prioritas.
- Transparansi dan Akuntabilitas – RABT membantu meningkatkan kepercayaan donatur, karena mereka dapat melihat dengan jelas bagaimana dana mereka digunakan.
- Keberlanjutan Program – Perencanaan anggaran memastikan bahwa PDM dapat terus menjalankan programnya tanpa mengalami kekurangan dana secara tiba-tiba.
Di akhir kajian, pemateri menegaskan bahwa pembuatan RABT bukan hanya kewajiban administratif, tetapi juga kebutuhan strategis bagi setiap PDM. Dengan perencanaan yang matang, PDM dapat memastikan bahwa setiap pengeluaran benar-benar tepat sasaran dan berkelanjutan.
“Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap PDM untuk mulai menerapkan sistem pembuatan RABT guna mewujudkan penganggaran yang transparan dan akuntabel,” tutup drh. Zainul Muslimin. (*)
Penulis Sumardani Co Editor Aqidatul Afifah Editor Wildan Nanda Rahmatullah