
PWMU.CO – Sebanyak 11 da’i muda dari Pondok Pesantren Muhammadiyah (PPM) An-Nur Sidoarjo akan menjalankan safari dakwah lintas pulau ke Kepulauan Kangean, Sumenep, pada 27 Februari hingga 16 Maret 2025.
Para peserta yang berangkat merupakan santri kelas XI dengan program ganda di PPM An-Nur dan SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo.
Ini menjadi sejarah baru bagi PPM An-Nur, karena untuk pertama kalinya safari dakwah mereka menjangkau wilayah lintas pulau.
Safari dakwah ini bukan sekadar perjalanan biasa. Setiap peserta harus melalui *lserangkaian tes ketat, mulai dari hafalan al-Qur’an, ujian dakwah (muhadharah), hingga pembinaan intensif yang dipandu oleh Badan Pembina Pesantren, Direktur, serta pimpinan bidang dakwah.
“Kami memastikan bahwa setiap da’i yang berangkat telah memiliki kesiapan dalam ilmu, mental, dan akhlak untuk menjalankan misi dakwah ini,” ujar Ustadz Irfandi Amirudin, LC MPd, koordinator safari dakwah.
Perjalanan Penuh Tantangan
Misi dakwah ini bukan tanpa rintangan. Untuk mencapai Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Arjasa, Kepulauan Kangean, para peserta harus menempuh perjalanan panjang: 5 jam perjalanan darat ke Pelabuhan Kalianget, kemudian dilanjutkan dengan 4 jam perjalanan laut menggunakan kapal cepat, atau 8 jam jika menggunakan kapal reguler.
Namun, tantangan ini justru semakin menguatkan tekad mereka. Para da’i muda akan disebar ke berbagai amal usaha Muhammadiyah dan masjid-masjid di Kecamatan Arjasa untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah dan membangun kesadaran sosial.
“Kami ingin mengajak generasi muda untuk lebih peduli terhadap sesama dan aktif dalam kegiatan sosial. Safari dakwah ini adalah salah satu cara menanamkan nilai-nilai kebaikan dan kepedulian dalam diri mereka,” tambah Ustadz Irfandi.
Mengetuk Pintu Hati, Menebar Kebaikan
Mengusung tema “Mengetuk Pintu Hati, Menyebarkan Kebaikan di Pelosok Negeri”, safari dakwah ini diharapkan memberikan pencerahan rohani dan memperkuat syiar Muhammadiyah di wilayah terpencil.
“Kami berharap safari dakwah ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat luas, khususnya dalam mencetak kader-kader da’i muda dan imam masjid di lingkungan Muhammadiyah.”
“Mari bersama-sama menebar kebaikan dan mempererat tali silaturahmi demi terciptanya masyarakat yang lebih harmonis dan sejahtera,” pungkas Ustadz Irfandi. (*)
Penulis Widiyanti Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan