
PWMU.CO – Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (HW) Kabupaten Lamongan terus mengokohkan peranannya dalam membina kader-kader muda.
Pada Senin (17/3/2025) sore, Kwarda HW Lamongan menggelar Kajian Ramadhan sekaligus Rapat Koordinasi Kwartir Cabang (Kwarcab) se-Daerah Lamongan di Maharani Coffee, Karanggeneng.
Acara ini dihadiri oleh jajaran Kwarda HW Lamongan serta para perwakilan Kwarcab se-Kabupaten Lamongan.
Dalam sambutannya, Ketua Kwarda HW Lamongan, Sande Ariawan, menegaskan pentingnya konsolidasi dalam perkaderan dan pelatihan sebagai langkah strategis untuk memperkuat gerakan kepanduan Hizbul Wathan di Lamongan.
Dorongan untuk Musycab dan Pembentukan Kwarcab Baru
Dalam rapat tersebut, salah satu fokus utama yang dibahas adalah pelaksanaan Musyawarah Cabang (Musycab) di berbagai Kwarcab yang sudah waktunya menggelar pergantian kepemimpinan.
Sande Ariawan menekankan bahwa tim dari Kwarda HW Lamongan telah aktif memberikan dorongan agar Musycab segera dilaksanakan, dengan batas waktu selambat-lambatnya pada April mendatang.
Selain itu, Kwarda HW juga mendorong cabang-cabang yang belum memiliki Kwarcab agar segera mendirikannya.
“Pembentukan Kwarcab bisa dimulai melalui Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), misalnya di sekolah-sekolah Muhammadiyah. Ini bagian dari proses kaderisasi yang harus kita giatkan,” ujar Sande.

Fokus pada Pelatihan dan Penguatan Ideologi Kepanduan
Selain perkaderan, Kwarda HW Lamongan juga berkomitmen memperkuat pelatihan bagi anggota kepanduan. Sande menekankan bahwa pelatihan bukan hanya untuk meningkatkan keterampilan teknis, tetapi juga memperdalam nilai-nilai ideologi Hizbul Wathan.
Salah satu program pelatihan yang akan segera digelar adalah Jaya Melati 1, yang difokuskan pertama pada jenjang Tunas Athfal, yakni para guru PAUD dan TK.
“Pelatihan ini penting untuk memastikan bahwa sejak dini, anak-anak sudah mendapatkan pendidikan kepanduan yang berbasis nilai-nilai Hizbul Wathan,” jelasnya.
Selain itu, akan ada pelatihan khusus di tingkat Qobilah guna memastikan semangat kepanduan HW tidak hanya dirasakan dalam kegiatan lapangan yang menyenangkan, tetapi juga dijiwai dengan pemahaman ideologi yang kuat.
“Jangan sampai ruh Hizbul Wathan hanya tampak dalam keceriaan kegiatan, tetapi kurang dalam pemahaman ideologi,” tegasnya.
Jika program pelatihan dan perkaderan ini berjalan dengan sukses, Kwarda HW Lamongan berencana mengadakan perkemahan sebagai ajang penguatan karakter dan keterampilan bagi para kader HW di seluruh cabang.
Kajian Ramadhan dan Rapat Koordinasi ini menegaskan kembali bahwa HW bukan sekadar gerakan kepanduan biasa, melainkan bagian dari sistem kaderisasi Muhammadiyah yang berorientasi pada pembentukan karakter, kepemimpinan, dan nilai-nilai keislaman. (*)
Penulis Alfain Jalaluddin Ramadlan Editor Azrohal Hasan
