
PWMU.CO – Suasana penuh semangat dan keceriaan menyelimuti hall TK Kemala Bhayangkari 99 Wage Taman pada Jumat sore (21/3/2025). Dalam rangkaian acara Pesantren Ramadan Ceria 1446 H, dua siswi berbakat dari SD Muhammadiyah 1&2 Taman (SD Mumtaz) tampil mendongeng atau berkisah dalam dua bahasa, yakni bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Mereka adalah Navisha Kirani Rakhmatullah, siswi kelas 2C, dan Naura Maliha Zahrani, siswi kelas 3H.
Kedua siswi mungil ini dengan penuh percaya diri menyampaikan kisah inspiratif tentang Nabi Ibrahim yang menyambut tamu dengan penuh keramahan. Tidak hanya bercerita, mereka juga mengajak para siswa KB, TK A, dan TK B serta seluruh wali murid yang hadir untuk memahami nilai-nilai luhur dari kisah tersebut. Dengan gaya yang unik dan menarik, mereka mengutip hadits tentang adab menerima tamu serta menjelaskan kandungan ayat dalam Surat an-Nahl ayat 90 yang menekankan pentingnya berlaku adil, berbuat kebajikan, dan memberi kepada kaum kerabat.
Meski ini adalah pengalaman pertama mereka berkisah secara langsung di hadapan banyak penonton, Navisha dan Naura tampil memukau. Keberanian dan pembawaan mereka yang ceria berhasil menarik perhatian para hadirin. Setiap kata yang mereka ucapkan terdengar jelas dan penuh ekspresi, membuat suasana menjadi lebih hidup. Tidak sedikit dari penonton yang tersenyum kagum melihat kepiawaian mereka dalam mendongeng.
Sebagai siswi kelas Talent Literasi di SD Mumtaz, Navisha dan Naura telah mendapat pembinaan khusus dalam bidang bercerita. Navisha sendiri sebelumnya sudah memiliki pengalaman sebagai pendongeng dalam program Islamic Digital Storytelling Ramadan yang diadakan oleh SD Mumtaz. Dengan pengalaman tersebut, ia mampu menampilkan cerita dengan artikulasi yang baik, sementara Naura yang dikenal dengan suara khasnya, menyajikan kisah dengan intonasi dan ekspresi yang menghidupkan alur cerita.
Salah satu daya tarik dari penampilan mereka adalah penggunaan boneka tangan sebagai alat bantu mendongeng. Dengan kreativitas dan interaksi yang baik, boneka tangan tersebut menjadi media yang menarik bagi anak-anak TK, membuat mereka semakin antusias mendengarkan cerita. Seperti sebuah pertunjukan teater mini, kisah Nabi Ibrahim yang penuh hikmah terasa lebih nyata dan mudah dipahami oleh anak-anak.
Antusiasme dan kekaguman terpancar dari wajah para hadirin, baik siswa TK maupun wali muridnya. Beberapa di antara mereka bahkan ikut merespons dengan tersenyum dan tertawa kecil mengikuti alur cerita. Guru-guru TK Kemala Bhayangkari 99 Wage Taman pun turut mengapresiasi penampilan Navisha dan Naura. Mereka menganggap kegiatan ini sebagai bentuk edukasi yang tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan pembelajaran tentang nilai-nilai Islam kepada anak-anak sejak usia dini.
“Luar biasa! Mereka bukan hanya mendongeng, tetapi juga memberikan edukasi yang mendalam kepada anak-anak. Ini menjadi inspirasi bagi kami untuk semakin mengembangkan metode pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan,” ujar salah satu guru TK yang hadir.
Kegiatan mendongeng atau berkisah seperti ini memang menjadi salah satu metode pembelajaran efektif dalam menanamkan nilai-nilai moral dan agama kepada anak-anak. Dengan cerita yang disampaikan dalam dua bahasa, Navisha dan Naura tidak hanya menunjukkan keterampilan berbahasa mereka tetapi juga memberikan contoh bahwa belajar dapat dilakukan dengan cara yang menyenangkan.
Dengan keberhasilan ini, diharapkan semakin banyak siswa SD Mumtaz yang terinspirasi untuk mengembangkan keterampilan bercerita mereka. Tak hanya untuk menambah kepercayaan diri, tetapi juga sebagai sarana berbagi ilmu dan nilai kebaikan kepada sesama.
Pesantren Ramadan Ceria 1446H di TK Kemala Bhayangkari 99 Wage Taman pun menjadi saksi bagaimana dua siswi mungil ini berhasil menyampaikan kisah penuh hikmah dengan cara yang menyentuh hati. Semoga kisah mereka menjadi awal dari perjalanan panjang dalam dunia literasi dan dakwah bagi generasi muda yang berkarakter Islami. (*)
Penulis Heni Dwi Utami Editor Wildan Nanda Rahmatullah