
Oleh Maulia Rahman – Aktivis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
PWMU.CO – Hari Raya Idul Fitri menjadi salah satu momentum penting dalam kalender Islam, dan yang menjadi penanda berakhirnya bulan Ramadan, bulan penuh berkah dan ampunan. Pada hari itu, kaum muslimin di seluruh penjuru dunia melaksanakan dan merayakan kemenangan ini sebagai buah dari kesabarannya dalam menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh.
Kemenangan dalam pengertian artikel ini bukanlah sekedar kemenangan dalam arti fisik atau material. Melainkan jauh lebih substantif, yaitu kemenangan dalam pengertian spiritual dan moral. Umat Muslim yang sukses dalam menjalani puasa ini telah berhasil menahan dan mengendalikan diri dari godaan hawa nafsu duniawi. Sehingga melalui puasa Ramadan ini mereka dapat mencapai tingkat spiritual yang lebih baik atau meningkat.
Kesabaran juga merupakan salah satu kunci utama dalam menjalankan ibadah puasa. Kaum muslimin harus sabar dalam menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan selama bulan Ramadan, seperti lapar, dahaga, dan kelelahan. Namun, dengan kesabaran dan ketabahan, mereka dapat melewati semua itu dan mencapai tujuan spiritual yang diharapkan.
Idul Fitri memiliki makna yang sangat penting dalam kehidupan umat Islam. Pada momen ini, umat Muslim merasakan kebersamaan dan kesyukuran atas nikmat dari oleh Allah Swt. Setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa, Idul Fitri menjadi waktu yang dinantikan untuk kembali ke fitrah, yaitu kesucian dan kebersihan hati. Selain itu, hari kemenangan ini juga menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi dengan keluarga, saudara, dan teman-teman. Mereka berkumpul, saling bermaafan, serta berbagi kebahagiaan dan kegembiraan. Tradisi seperti saling memberi hadiah, berkunjung ke rumah sanak saudara, dan berbagi hidangan khas juga menambah keistimewaan Idul Fitri.
Pendek kata, Hari Raya Idul Fitri merupakan hari yang sangat istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Setelah sebulan penuh berpuasa, kita telah mencapai kemenangan atas nafsu dan keinginan pribadi. Kemenangan ini tidak hanya berarti kita telah berhasil menahan lapar dan dahaga, tetapi juga kita telah berhasil mengendalikan diri kita sendiri dari segala sesuatu hal yang berupa tidak baik.
Sikap yang penuh dengan kesabaran merupakan kunci utama seseorang untuk menggapai hal-hal yang menjadi cita-citanya. Seperti dalam Ramadhan ini, dengan kesabaran maka kita dapat menghadapi cobaan dan berbagai tantangan yang datang selama bulan Ramadan. Kita dapat menahan diri kita dari keinginan untuk makan dan minum selama berpuasa, serta kita dapat menghindari perilaku yang tidak baik.
Hari Raya Idul Fitri juga merupakan momen untuk merayakan kesabaran dan keteguhan yang telah kita tunjukkan selama bulan Ramadan. Kita dapat merayakannya dengan menjalankan ibadah, seperti shalat Idul Fitri, serta berkumpul bersama keluarga, saudara, dan teman-teman untuk mempererat silaturahmi serta saling memaafkan dengan penuh keikhlasan.
Dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri, kita juga harus ingat bahwa kemenangan dan kesabaran yang telah kita capai tidak hanya menandakan keberhasilan kita dalam menyelesaikan bulan Ramadan, tetapi juga menunjukkan bahwa kita telah mempersiapkan diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih kuat dalam menghadapi berbagai cobaan serta tantangan yang akan datang.
Semoga Hari Raya Idul Fitri 1446 H ini menjadi awal kebahagiaan, kedamaian, dan kesuksesan bagi kita semua. Setelah sebulan penuh menjalani Ramadan dengan kesabaran dan ketulusan, mari kita lanjutkan semangat kemenangan ini dalam kehidupan sehari-hari. Jadikan Idul Fitri sebagai momentum untuk memperbaiki diri, mempererat silaturahmi, serta menghadapi tantangan dengan lebih kuat dan bijaksana. Selamat Hari Raya Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin! (*)
Editor Notonegoro