
PWMU.CO – Shalat Idul Fitri di Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Bluto berlangsung khidmat di Desa Lobuk, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, Senin (31/3/2025). Shalat dimulai pukul 06.15 WIB dan dihadiri oleh ratusan jamaah. Khutbah Idul Fitri disampaikan oleh Idris Saleh yang menyoroti pentingnya keseimbangan antara unsur fisik dan kejiwaan dalam menjalani kehidupan.
Dalam khutbahnya, Idris Saleh menyampaikan bahwa bulan Ramadan telah menjadi ajang pembentukan diri bagi umat Islam. “Tidak terasa satu bulan kita digembleng dalam bulan Ramadan,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa manusia memiliki dua potensi utama, yaitu unsur badaniah dan unsur kejiwaan. Menurutnya, aspek fisik (badaniah) sangat berperan dalam menjalankan ibadah puasa. “Saat berpuasa, kita menahan lapar dan dahaga. Orang yang berpuasa senantiasa sehat. Badan yang sehat menunjang ibadah kita,” katanya.
Ia juga mengingatkan pentingnya memilih makanan bergizi sebagai bentuk rasa syukur. “Ini perintah Allah. Wahai orang yang beriman, makanlah yang baik-baik. Maka orang yang beriman senantiasa memilih makanan yang baik dan bergizi,” tambahnya.

Selain itu, Idris Saleh menekankan pentingnya mengendalikan jiwa. Ia mengutip pandangan Buya Hamka yang menyatakan bahwa kondisi hati dipengaruhi oleh akal dan nafsu. “Jika akal dan hati mendominasi, maka jiwa akan baik. Tapi jika nafsu yang dominan, jiwa akan buruk,” jelasnya.
Ia kemudian menguraikan empat jenis hawa nafsu, yaitu nafsu ammarah, lawwamah, mulhamah, dan muthmainnah. “Nafsu ammarah selalu mendorong pada keburukan, sedangkan nafsu lawwamah merasa bersalah setelah berbuat dosa. Sementara itu, nafsu mulhamah mendapat ilham untuk berbuat baik, dan yang tertinggi adalah nafsu muthmainnah yang selalu diilhami dengan kebaikan,” paparnya.
Idris Saleh menutup khutbah dengan mengutip surat Al-Fajr tentang jiwa yang tenang. “Wahai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan rida dan diridai. Masuklah bersama hamba-hamba-Ku. Masuklah ke dalam surga-Ku.”
“Hanya jiwa muthmainnah yang pantas untuk memperoleh surga,” pungkasnya.
Setelah pelaksanaan shalat dan khutbah, jamaah berkumpul untuk menikmati hidangan khas Idul Fitri, yaitu kaldu, makanan berbahan kacang hijau dengan daging sapi, yang disajikan bersama lontong, sambal, dan kerupuk. Suasana penuh kebersamaan dan kekeluargaan mewarnai perayaan Idul Fitri di PCM Bluto.
Penulis Moh Ernam Editor Zahra Putri Pratiwig