
PWMU.CO – Pagi yang cerah menyambut langkah pertama siswa-siswi SMA Muhammadiyah 3 Tulangan (Smamuga) di hari pertama sekolah pasca libur Idul Fitri, Rabu (09/04/2025). Udara Syawal yang penuh berkah terasa hangat saat civitas akademika Smamuga berkumpul di halaman sekolah untuk menggelar apel dan halalbihalal.
Tak sekadar rutinitas, apel pagi yang dimulai pukul 06.50 WIB ini menjadi simbol kembalinya semangat belajar sekaligus momen penyucian hati. Petugas Apel dipimpin oleh tim Pabasmuga, kegiatan ini dihadiri Kepala Sekolah Hartatik SPd, para wakil kepala sekolah, guru, staf karyawan, serta seluruh siswa.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Delta Surya Ni Wahyu menyampaikan dalam grup internal sekolah bahwa apel dan halalbihalal ini telah dirancang sebagai cara untuk memperkuat ikatan antara guru dan siswa pasca sebulan penuh ibadah Ramadan.
Sementara itu, Kepala Sekolah Hartatik menyampaikan harapannya, agar suasana Syawal menjadi jembatan untuk saling memaafkan dan memperbarui niat dalam menempuh perjalanan pendidikan.
“Semoga seluruh warga Smamuga dapat kembali ke fitrah dan memulai KBM dengan hati yang bersih, pikiran yang jernih, dan semangat yang baru,” ungkapnya penuh harap.
Agen Perubahan di Tanah Pendidikan

Pembina apel pagi itu, Waka Ismuba Agus Kholil memberikan pesan mendalam tentang makna Syawal sebagai bulan perubahan. Ia menyebut siswa Smamuga sebagai agen perubahan, generasi yang harus berani berubah dari kebiasaan buruk menuju karakter mulia.
“Kita hidup di bawah aturan, dan aturan bukan untuk membatasi, tapi membentuk. Anak-anak Smamuga, kalian adalah masa depan bangsa, maka taatilah proses ini dengan sepenuh hati,” ujarnya dengan semangat.
Agus juga menyampaikan tiga ciri orang yang berhasil menjalani Ramadan, mengutip al Quran surat Ali Imran ayat 134: gemar berinfak, mampu menahan amarah, dan mudah memaafkan.
“Jangan tunggu orang lain meminta maaf. Memaafkan lebih dulu adalah tanda kebesaran jiwa. Itulah makna Syawal yang sesungguhnya,” pungkasnya, menyentuh hati para peserta apel.

Kegiatan halalbihalal ditutup dengan saling berjabat tangan antar guru dan siswa, menciptakan suasana hangat dan kekeluargaan. Senyum yang merekah dan tatapan penuh harap menjadi pertanda bahwa Syawal bukan hanya pergantian bulan, tetapi titik tolak menuju pribadi yang lebih baik.
Dengan semangat Ramadan yang masih membekas dan Syawal yang menyegarkan jiwa, Smamuga siap melangkah ke depan. Karena pendidikan bukan hanya soal angka di rapor, tapi tentang bagaimana membentuk manusia seutuhnya, yang berilmu dan berhati mulia. (*)
Penulis Zulkifli Editor Amanat Solikah