
Oleh: Alfain Jalaluddin Ramadlan – Wakil Sekretaris LSBO PDM Lamongan, Pengajar Pondok Pesantren Al Mizan Muhammadiyah Lamongan, dan Ketua Bidang Tabligh dan Kajian Keislaman PC IMM Lamongan.
PWMU.CO – Al-Quran adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan oleh Allah SAW kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril. Al-Quran merupakan kalamullah (firman Allah) yang menjadi pedoman hidup bagi seluruh umat manusia, khususnya umat Islam. Al-Quran terdiri dari 114 surat yang mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, baik yang bersifat spiritual, sosial, hukum, hingga ilmu pengetahuan.
Allah SWT berfirman dalam Surat al-Baqarah ayat 2:
ذَٰلِكَ ٱلۡكِتَٰبُ لَا رَيۡبَۖ فِيهِۦ هُدٗى لِّلۡمُتَّقِينَ
Artinya: “Kitab (al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.” (Qs al-Baqarah: 2)
Ayat tersebut menunjukkan bahwa al-Quran merupakan petunjuk yang jelas dan pasti bagi orang-orang yang bertakwa kepada Allah SWT.
Al-Quran memiliki berbagai fungsi dalam kehidupan sehari-hari umat Islam, di antaranya:
Pertama, Sebagai Petunjuk Hidup (Hudan)
Al-Quran menjadi pedoman utama bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan, baik dalam hubungan dengan Allah maupun sesama manusia. Segala aspek kehidupan seperti ibadah, muamalah, akhlak, dan hukum diatur dalam al-Quran.
اِنَّ هٰذَا الْقُرْاٰنَ يَهْدِيْ لِلَّتِيْ هِيَ اَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِيْنَ الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمْ اَجْرًا كَبِيْرًاۙ ٩
Artinya: “Sesungguhnya al-Quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan kebajikan bahwa bagi mereka ada pahala yang sangat besar.” (Qs al-Isra: 9)
Ayat di atas juga dijelaskan dalam Tafsir Al-Muyassar atau Kementerian Agama Saudi Arabia bahwa “Sesungguhnya al-Quran yang Kami turunkan kepada hamba Kami, Muhammad, adalah petunjuk bagi manusia menuju jalan yang terbaik, yaitu ajaran Islam. al-Quran membawa kabar gembira bagi orang-orang beriman yang melaksanakan perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya, bahwa bagi mereka disediakan pahala yang besar. Adapun orang-orang yang tidak meyakini kehidupan akhirat dan segala balasan yang ada di dalamnya, kami telah sediakan bagi mereka siksaan yang menyakitkan di neraka.”
Kedua, Sebagai Pembeda antara yang benar dan salah (Furqan)
Al-Quran berfungsi sebagai furqan, yaitu pembeda antara kebenaran dan kebatilan. Dengan membaca dan memahami al-Quran, seseorang dapat membedakan mana yang diperbolehkan dan mana yang dilarang. Sebagaimana firman Allah SWT:
تَبٰرَكَ الَّذِيْ نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلٰى عَبْدِهٖ لِيَكُوْنَ لِلْعٰلَمِيْنَ نَذِيْرًاۙ ١
Artinya: “Maha melimpah anugerah (Allah) yang telah menurunkan Furqan (Al-Quran) kepada hamba-Nya (Nabi Muhammad) agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam.” (Qs al-Furqan: 1)
Dalam Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir atau Syaikh Dr Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah dijelaskan ayat di atas bahwa kalimat تَبَارَكَ الَّذِى نَزَّلَ الْفُرْقَانَ (Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan). Makna (البركة) adalah kebaikan yang sangat banyak. Al-Farra’ berkata bahwa kata (تبارك) dan (تقدس) memiliki makna yang sama, yakni bermakna keagungan. Sedangkan yang dimaksud dengan (الفرقان) adalah al-Quran yang menjadi pembeda antara kebenaran dan kebatilan, petunjuk dan kesesatan, serta halal dan haram.
Ketiga, Sebagai Obat dan Rahmat
Al-Quran juga berfungsi sebagai penyembuh bagi penyakit hati seperti iri, dengki, sombong, dan keraguan. Selain itu, ia membawa rahmat bagi orang-orang yang beriman. Sebagaimana firman Allah SWT:
وَنُنَزِّلُ مِنَ ٱلْقُرْءَانِ مَا هُوَ شِفَآءٌ وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ ٱلظَّٰلِمِينَ إِلَّا خَسَارًا
Artinya: “Dan Kami turunkan dari al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.” (Qs al-Isra: 82)
Menurut Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah atau Markaz Ta’dzhim al-Quran di bawah pengawasan Syaikh Prof Dr Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Quran Universitas Islam Madinah menjelaskan Qs al-Isra ayat 82 bahwa, “Bagian dari rahmat Allah adalah Dia menurunkan ayat-ayat al-Quran yang dapat menyembuhkan hati dari penyakit keraguan, kebodohan, dan kegundahan, dan ada yang dapat menyembuhkan tubuh melalui ruqyah dan ada yang menjadi rahmat bagi orang-orang beriman karena keimanan dan hikmah yang dikandungnya. Dan jika orang-orang kafir mendengar ayat-ayat al-Quran hanya menambah kekafiran dan kelalaian mereka.”
Keempat, Sebagai Sumber Ketenangan Jiwa
Membaca dan merenungkan al-Quran dapat memberikan ketenangan hati dan kedamaian jiwa.Sebagaimana dalam hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ
Artinya: “Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah membaca Kitabullah dan saling mengajarkan satu dan lainnya melainkan akan turun kepada mereka sakinah (ketenangan), akan dinaungi rahmat, akan dikeliling para malaikat dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di sisi makhluk yang dimuliakan di sisi-Nya.” (HR. Muslim, no. 2699)
Oleh karena itu, al-Quran bukan hanya sekadar bacaan, tetapi merupakan pedoman hidup yang lengkap dan sempurna. Fungsi-fungsi al-Quran dalam kehidupan sehari-hari menunjukkan betapa pentingnya menjadikan al-Quran sebagai rujukan utama dalam setiap aspek kehidupan.
Maka, umat Islam hendaknya terus membaca, mempelajari, dan mengamalkan isi kandungan al-Quran agar mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat. (*)
Editor Ni’matul Faizah