
PWMU.CO – Momen Syawalan dimanfaatkan oleh SD Muhammadiyah 6 Gadung (SD Musix) Surabaya dengan menggelar acara Halal bi Halal bersama wali murid sekaligus pembagian rapor sisipan tengah semester genap. Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu (12/04/2025) di lingkungan sekolah.
Acara dibuka dengan sambutan dari Kepala Sekolah, Munahar SHI MPd. Dalam sambutannya, ia menyampaikan permohonan izin sekaligus pamitan bahwa dalam waktu dekat, para guru dan karyawan SD Musix akan mengikuti study banding ke Singapura dan Malaysia.
“Program ini bukan sekadar jalan-jalan, tetapi bertujuan untuk meningkatkan kualitas kerja guru dan karyawan,” ujarnya.
Munahar menjelaskan bahwa kegiatan ini memiliki empat target utama:
Kesatu, Perbandingan Sistem Pendidikan: Guru bisa menyaksikan langsung sistem pendidikan di luar negeri dan mengadopsi hal-hal positif untuk diterapkan di sekolah.
Kedua, Sharing Best Practices: Mendapatkan inspirasi dari metode pembelajaran yang inovatif dan efektif, sekaligus memperkenalkan SD Musix ke lembaga pendidikan luar negeri.
Ketiga, Networking: Membangun jejaring dengan sekolah di luar negeri guna membuka peluang kerja sama di masa mendatang.
Keempat ,Peningkatan Kualitas Pendidikan: Menerapkan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh demi peningkatan mutu pendidikan di SD Musix.
Ia menambahkan, kegiatan ini juga merupakan lanjutan dari program Student Explore Overseas (SEO), sebagai upaya memperluas wawasan global sekolah.
Tantangan Anak Lahir di Masa Pandemi
Acara inti diisi dengan Kajian Parenting yang menghadirkan narasumber Fajar Suryani STrKes, seorang Okupasional Terapis sekaligus wali murid kelas 6-C.
Dalam ceramahnya, ia mengangkat isu keterlambatan bicara (speech delay) yang banyak dialami anak-anak yang lahir pada masa pandemi.
“Anak-anak yang lahir di masa pandemi mengalami keterbatasan interaksi sosial yang berdampak pada perkembangan bahasa mereka,” jelasnya.
Ia merinci beberapa penyebab speech delay pada anak masa pandemi, antara lain:
- Keterbatasan Interaksi Sosial: Anak kurang kesempatan untuk bersosialisasi karena isolasi rumah tangga.
- Kurangnya Stimulasi Bahasa: Minimnya interaksi verbal menghambat perkembangan kosakata anak.
- Perubahan Rutinitas dan Lingkungan: Ketidakpastian situasi membuat anak merasa tertekan, memengaruhi perkembangan kognitif dan bahasa.
- Keterbatasan Akses Layanan Kesehatan dan Pendidikan: Banyak anak tidak mendapat intervensi dini yang mereka butuhkan.
Ia juga menekankan pentingnya peran orang tua dan guru dalam mengembangkan keterampilan sosial anak berkebutuhan khusus agar mereka mampu berinteraksi lebih baik dalam kehidupan sehari-hari.
“Hanya guru dan orang tua yang dapat memainkan peran penting ini,” tegasnya.
Apresiasi untuk Wali Murid
Menutup acara, Anisa Herawati SPdI selaku Kaur Kurikulum sekaligus moderator, membagikan voucher potongan SPP sebagai bentuk apresiasi.
Dua voucher diberikan kepada wali murid yang hadir paling awal, yaitu orang tua dari Muhammad Zidan Al Makkah (kelas 4-ICP) dan Muhammad Arkana Busyari (kelas 2-ICP).
Sedangkan empat voucher lainnya diberikan kepada peserta yang aktif bertanya, yakni orang tua dari:
- Raffasya Zidane Raharjo (kelas 1-B)
- Aufa Alvaro Azkabida (kelas 4-B)
- Yasmin Nahila Sidqiyah Rabbani (kelas 5-B)
- Ahmad Fahri Hisyam
Penulis Basirun Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan