PWMU.CO – Pemuda Muhammadiyah diharapkan tetap konsisten berjuang bersama Muhammadiyah dalam dakwah amar makruf nahi munkar. Demikian harapan Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan, KH Ali Hilmi, saat memberi sambutan pada Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Lamongan, yang diselenggarakan di SMK Muhammadiyah 6 Modo, Lamongan, Ahad (24/4)
“Tawaran apapun yang diberikan kepada Anda, jabatan yang tinggi, harta yang banyak, dan iming-iming menggiurkan lainnya, jangan pernah meninggalkan dakwah,” kata Hilmi. Ia juga mengatakan, tantangan dakwah hari ini dan esok akan semakin komplek. Terutama adanya krisis moral yang semakin hari semakin kuat pengaruhnya pada akidah pemuda.
(Baca juga: Pemuda Muhammadiyah Bekhidmat Lawan Korupsi)
“Merosotnya moral para pemuda di negeri ini disebabkan menjauhnya para pemuda dari dasar-dasar ke-Islaman. Tantangan itu harus bisa dihadapi oleh PDPM Lamongan dengan program-program kerja nyata, yang akan disusun dalam Rakerda kali ini,” jelas Hilmi.
Sementara itu Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Pemudah Muhammadiyah (PWPM) Jatim, Mukayat Amin, mengatakan bahwa Lamongan adalah barometer Muhammadiyah Jatim. “Baik dalam bidang infrastruktur maupun amal usaha, Muhammadiyah Lamongan memiliki kegiatan yang paling banyak di Jawa Timur,” katanya.
Mukayat yang asli Lamongan ini mengingatkan, selain menurunnya moral, tantangan besar yang dihadapi pemuda adalah globalisasi. “Globalisasi menciptakan liberalisasi yang kemudian menciptakan era baru, yang tidak bisa dipertanggungjawabkan asas-asasnya,” katanya.
Menurut Mukayat, era liberalisasi akan menciptakan liberaliasi theologi, liberaliasi politik, dan liberalisasi ekonomi, sehingga umat Islam yang mayoritas ini akan menjadi minoritas. “Rakerda kali ini semoga mampu menelurkan program kerja yang fungsioner, strategis, dan mandiri untuk menjawab tantangan di atas,” katanya. “Pemuda Muhammadiyah harus menjadi enterpreneur muda untuk bisa mandiri dan berasaing dengan kelompok “penguasa” di bidang ekonomi.
Ketua Umum PDPM Lamongan, Sutono, dalam sambutannya mengatakan bahwa semangat menyusun program kerja yang kali pertama setelah Musyda X, Desember 2015 lalu ini, didasarkan pada ghirah atau semangat Pemuda Muhammadiyah yang usianya 84 tahun, pada 2 Mei 2016 mendatang.
Sutono juga menyampaikan program prioritas organisasi, yaitu melaksanakan Musycab PCPM se-Kabupaten Lamongan secara bersama, sehingga periodesasi dapat dirapikan dalam kurun waktu yang sama. “Masih ada beberapa PCPM di Lamongan yang masa periodesasinya belum tertata sesuai dengan AD/ART,” katanya. Sutono juga menyampaikan perlunya sinergi antara PCPM satu dengan yang lain untuk bisa mendidik kader-kadernya agar siap menghadapi tantangan di segala bidang kehidupan.
Kegitan Rakerda yang bertema “Revitalisasi Gerakan Moral Menuju Dakwah Pencerahan” ini dihadiri PDM Lamongan, PWPM Jatim, anggota PDPM, PCPM Se-Kab Lamongan dan Ortom di Kecamatan Modo. Ada 3 agenda yang akan dibahas, yaitu, rencana program, pemaparan potensi Cabang-cabang, dan program kerja masing-masing bidang. (AFAN/MN)