PWMU.CO – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) sebagai organisasi kader yang khusus dibentuk oleh Muhammadiyah, untuk melangsungkan dan mewujudkan cita-cita Muhammadiyah di kalangan Mahasiswa.
Mahasiswa sebagai masyarakat intelektual sangat dibutuhkan oleh Muhammadiyah untuk menopang dan memproduksi kader-kader dengan pikiran cerdas, diri penuh dengan ke-Imanan kepada Allah SWT dan berjiwa sosial kemasyarakatan.
Karena itu anggota IMM terutama pengurusnya juga harus memiliki kelebihan terutama soal komunikasi dengan masyarakat agar mereka bisa menyampaikan apa yang menjadi cita-cita Muhammadiyah. Demikian sambutan dari Ketua STAI Muhammadiyah Tulungagung, Nurul Amin, M.Ag saat membuka seminar dan pelatihan Public Speaking kepada pengurus Pimpinan Cabang (PC) IMM Tulungagung, Minggu (8/4/2018).
“Kemampuan berbicara di depan umum atau publik inilah yang harus dipunyai semua anggota IMM, karena ke depannya ini akan menjadi penentu kualitas bagi seseorang bila ingin berkembang untuk menjadi tokoh masyakarat,” tambah Nurul Amin.
Seminar public speaking ini memang difokuskan untuk membekali 15 pengurus PC IMM Tulungagung yang baru saja terbentuk, dengan harapan pengurus PC IMM Tulungagung memiliki bekal dan dalam menjalankan roda organisasi karena organisasi merupakan kampus kedua bagi mahasiswa
Seminar yang berlangsung mulai pukul 09.00 WIB hingga 15.00 WIB ini diisi oleh Muhammad Fauzan, Trainer Spiritual Motivator Indonesia, yang asal Gresik, dalam materinya Fauzan mengajak para peserta untuk meniru atau belajar dari filosofi sebuah gelas kosong. “Jangan menjadi gelas yang tertelungkup karena sudah merasa bisa, jangan menjadi gelas kosong tapi bocor sehingga ilmu yang masuk akan mudah keluar. Tapi jadilah gelas yang senantiasa kosong untuk siap menampung ilmu,” kata Fauzan.
Menurut Fauzan, anggota IMM dan juga pengurusnya hadir berfilososi seperti gelar kosong itu dalam menuntut ilmu, termasuk soal Public Speaking. Sebagai mahasiswa kader organisasi Muhammadiyah, harus memiliki kemampuan komunikasi publik atau berbicara di depan umum.
Saat ini public speaking dianggap merupakan tingkatan komunikasi tertinggi dalam komunikasi, dari komunikasi intrapersonal sampai komunikasi publik, yang bisa dilakukan oleh manusia dan termasuk dalam salah satu model model komunikasi yang dipelajari sejak dulu, dan siapapun dapat melakukannya serta tidak harus berada dalam ruang lingkup politik sebagaimana pada zaman dahulu.
Dan kemampuan ini bisa diasah lewat organisasi yang salah satunyaa IMM yang merupakan bagian dari Muhammadiyah yang harus tetap eksis. Nova Ariyani salah satu peserta merasa sangat beruntung karena telah memperoleh kiat-kiat khusus dalam berbicara, ia berharap dapat menimba ilmu public speaking ini lebih banyak (Endah Wijayanti)