Begitu juga kekhawatiran orangtua berubahnya Pahri menjadi anak durhaka yang tidak mendoakan orangtua juga terbukti. Seiring dengan perjalanan waktu, kedua orangtuanya mulai sangat memahami arti mendoakan orangtua itu sebagaimana yang diyakini Pahri. “Alhamdulillah seiring dengan waktu, akhirnya kekhawatiran orangtua itu tidak terbukti. Dari awalnya yang memprotes, kini sangat mendukung anaknya ini,” cerita Pahri.
Usai lulus sarjana, dia mulai mengabdi di SMKM 7 Gondanglegi. Sebuah sekolah yang saat ini sudah menjadi rujukan nasional. Namun, Siapa sangka sekolah yang awalnya bocor ketika hujan turun, sekarang menjadi inspirasi bagi sekolah lainnya. Baik itu negeri maupun swasta. Kepala Sekolah SMK Mutu, Pahri, MM menceritakan, awal-awal menjabat sebagai kepala sekolah.
(Baca Haedar Nashir: Ketika Pendidikan Muhammadiyah Tidak Lagi Modern dan 3 Cerita Jatuh-Bangun Kyai Dahlan Dirikan dan Pertahankan Sekolah Muhammadiyah)
“Saat itu Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kepanjen berkunjung ke sekolah. Maka saya mencari ruang yang paling representatif. Ternyata ruang yang saya anggap paling bagus itu, ternyata bocor,” cerita Pahri sembari dikasih mandat oleh PCM membenahi genteng bocor. “Inilah yang memantik saya harus bekerja lebih keras.”
Tak kalah menarik, awal ketika Pahri dilantik sebagai kepala sekolah, tidak ada yang bangga atas kepelantikannya. Termasuk istri dan keluarga besarnya. “Mertua dan istri saya dingin-dingin saja. Tidak ada yang istimewa ketika saya diangkat menjadi kepala sekolah,” kata pria alumnus UMM ini pada akhir 2015 lalu sambil tertawa.
Namun, Pahri menjawabnya dengan kerja keras hingga sekolah yang dipimpinnya menjadi kebanggaan Muhammadiyah. Puncaknya, menjelang muktamar kemarin, yaitu rampungnya pembangunan The Titanium Building 7 lantai dan Teaching Factory 5 lantai. Masing-masing menempati areal 10.000 m2 dan 2.000 m2. Menghabiskan dana Rp 25 miliar, dan Rp 4.5 miliar. Pemanfaatan kedua gedung itu untuk sentral layanan siswa dan pabrikasi karya dan produk SMK.
(Baca juga: Inilah SMK Muhammadiyah yang Siswanya Diburu Dunia Kerja Sebelum Lulus)
The Titanium Building adalah gedung tertinggi dan termegah kategori SMK Indonesia. Diresmikan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Dr M. Din Syamsuddin pada Juni 2015 kemarin (7/6/15), menjelang muktamar ke-47 di Makassar. “Ini adalah kado untuk kepemimpinan Pak Din, yang selalu men-support guna merampungkan pembangunan ini,” kata Pahri dengan lantang saat itu.
Awal gagasan membangun The Titanium Building disangsikan banyak pihak. Pertanyaan yang seringkali mengemuka, dari mana dananya? Selebihnya, bangunan ini dinilai tidak cocok untuk sekolah di desa: terlalu mewah. Namun kekhawatiran dan kesulitan itu dijawab dengan kerja keras dan kerja nyata, diiringi kesungguhan, kekompakan, dan kebersamaan guru, karyawan dan pimpinan Persyarikatan.
Kini setelah sukses membangun fisik dan sumber daya manusia (SDM) di SMKM 7 Gondanglegi, Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah menugasinya untuk membangun SDM guru Muhammadiyah se-Indonesia. FGM adalah medianya. “Saat ini Muhammadiyah telah memiliki sepuluh ribu lebih lembaga pendidikan, sehingga sudah sepatutnya harus memiliki forum bagi pengajarnya untuk menyatukan visi dan misi guna mencapai tujuan gerakan,” ungkapnya tentang tugas utama FGM.
Selamat mengemban amanah, sam Pahri! (iqbal)