PWMU.CO – Sesi terakhir Rapat Kerja Wilayah Lazismu Jawa Timur Sabtu (17/11/18), di Hall Sengkaling UMM Malang menghadirkan Andar Nubuwo— mantan Direktur Lazismu Pimpinan Pusat Muhamamdiyah.
Dalam paparannya, ustadz Andar, sapaan akrabnya, melecutkan semangat untuk mengelola Lazismu dengan cara yang tidak biasa-biasa saja alias sekadar menjadi rutinitas. “Kita harus mau berfikir out of the box, keluar dari rutinitas biasanya, sehingga Lazismu ini bisa berkembang melampau targetnya”, kata inisiator Klinik Apung Muhammadiyah Said Tuhuleley, di Indonesia Timur ini.
Meskipun menurut dia, kinerja luar biasa ini sudah ada dan ditunjukkan di Lazismu Jawa Timur. “Sepertinya ada korelasi antara perkembangan Lazismu Jawa Timur dengan spirit Aremania (pendukung Arema) dan Bonek (pendukung Persebaya)”, kata pria kelahiran Wonosobo, yang disambut tawa oleh peserta raker.
“Saya melihat perkembangan Lazismu di dua daerah ini, terlihat berbeda dengan daerah lainnya,” sambungnya.
Andar menjelaskan, spirit itulah yang mewarnai dinamika Lazismu di Surabaya dan Malang. “Cirinya adalah, memiliki tekat yang kuat, punya nyali tinggi, dan berani eksekusi,” kata pria yang pernah menjadi Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Perancis ini.
Andar juga menyampaikan, saat ini Muhammadiyah menemukan kembali elan vital dari filantropi dan volunterisme, sebagaimana awal berdirinya dahulu. “Kyai Dahlan itu pelopor filantropi,” tegasnya.
Rakerwil Lazismu berlangsung selama dua hari, Jumat-Sabtu (16-17/11/18) untuk evaluasi 2018 dan menyusun program kerja tahun 2019.
Rapat ini juga dihadiri oleh Wakil Ketua PWM Jatim Prof Thohir Luth dan Ketua Lazismu Jawa Timur drh Zainul Muslimin. (MIA)