PWMU.CO-Dengan percaya diri Aliya Isma Mufidah maju. Pakaiannya biru, lengkap dengan topi ala chef. Gayanya bak koki profesional. Meja di depannya tersedia semua bahan untuk membuat sandwich. Roti tawar, keju, daging asap, irisan tomat, selada, saus tomat, mayonaise.
Dia menatap para penguji di hadapannya. Lantas mengangguk hormat. Memperkenalkan diri. Setelah itu satu per satu dia terangkan urutan membuat roti lapis daging untuk sarapan itu.
Begitulah suasana di ruang ujian praktik kelas 6 SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik, Senin (4/2/2019). Sebanyak 122 murid Berlian School, sebutan populer sekolah ini, mengikuti ujian praktik Bahasa Indonesia. Materinya teks prosedur. Kali ini mendemonstrasikan cara membuat sandwich di depan guru penguji.
Siswa bergiliran maju sesuai daftar absen. Ada yang bergaya. Ada pula yang grogi. Aliya Isma termasuk beruntung bisa sangat lancar menjelaskan di depan penguji.
”Pertama ambil selembar roti,” katanya membuka suara. ”Kemudian letakkan selada. Lapisi dengan keju, daging asap,” ujarnya lagi.
”Tambahkan saus tomat, kemudian kita kasih tomat dan mayonaise. Lapisi dengan sayur selada lagi. Terakhir tutup dengan selembar roti. Nah, sandwich siap untuk dinikmati,” tandasnya mantap sambil meletakkan roti itu di atas piring.
Giliran M. Addin maju, ruang praktik menjadi penuh gelak tawa. Ketika di depan penguji ia bingung hendak memulai bicara. Lantas keluar kalimat terbata-bata. Tapi setelah itu ia menjelaskan urutan membuat sandwich dengan sangat cepat. Penguji pun tertawa melihat tingkah anak ini.
Ujian selesai para siswa lega. Seperti disampaikan Nizar, panggilan akrab Muhammad Nizar Aufa. ”Saya senang bisa menjalani ujian praktik ini seakan saya jadi chef betulan,” celetuknya.
Meski membuat sandwich sepertinya gampang namun saat diminta menyampaikan cara membuatnya tak semudah memakannya. Grogi dan tak percaya diri menghalangi siswa menemukan kalimat untuk presentasi.
Guru Bahasa Indonesia Nurul Qomariyah SPd menjelaskan, para siswa saat ujian praktik memakai kostum seperti koki. ”Penampilan siswa jadi menarik dan percaya diri,” tuturnya. Tim guru penguji juga memakai kostum yang sama.
Ujian berlangsung dari mulai pukul 08.00 sampai 15.00. ”Penilaiannya meliputi keruntutan pembuatan sandwich dan kelancaran berbicara atau cara menyampaikan,” tambahnya lagi.
Wakasek Kurikulum Rohmawati MPd mengatakan, ujian praktik menuntut siswa menunjukkan keterampilannya. Tujuan ujian ini mengetahui sejauh mana kemampuan daya serap siswa terhadap materi yang telah diberikan selama belajar di sekolah. ”Juga menumbuhkan sikap mandiri dan percaya diri,” katanya. (Firlyando)