PWMU.CO – Seperti halnya ibadat Islam lainnya, puasa adalah ibadah multifungsi dan multidimensi.
Salah satu fungsinya adalah konfirmatif. Jangan mengaku orang beragama Islam kalau Anda tidak puasa pada Bulan Suci Ramadhan tanpa alasan yang dibenarkan. Dalam hal ini puasa merupakan bukti pengukuh keislaman dan keimanan Anda.
Iman adalah sesuatu yang abstrak tersimpan dalam jiwa, unmeasureable, tidak bisa diukur. Seseorang tidak bisa nilai imannya kuat ataukah lemah. Akan tetapi efek yang ditimbulkan oleh iman bisa diukur. Puasa adalah manifestasi iman, sehingga ia merupakan penanda keimanan.
Menurut hadis Nabi SAW, bau mulut orang yang sedang berpuasa lebih wangi di sisi Allah daripada minyak misik (kasturi). Artinya di balik lemahnya fisik orang yang berpuasa terkandung kekuatan ruhani yang dahsyat.
Para bijak mengatakan, jika ingin kata-kata Anda didengar orang, nasihat Anda diingat dan dilaksanakan, sering-seringlah berpuasa. Ingatlah karena Maryam puasa bicara maka bayi yang dalam gendongannya fasih bicara.
Ada seseorang datang menghadap Nabi SAW, kemudian bertanya, “Wahai Rasulullah saya hanya menjalani shalat fardlu, puasa Ramadhan, makan yang halal dan menjauhi yang haram. Apakah saya bisa masuk surga?” Nabi SAW menjawab, “Bisa!” (*)
Kolom Ramadhan bersama Dr Syamsuddin MA, Dosen Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur.