PWMU.CO -Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Pare Kediri menyelenggarakan Kajian Ahad Pagi di halaman Klinik Muhammadiyah Pare, Ahad (13/10/2019). Bertindak sebagai penceramah dosen UMM Ustadz Abu Hilal.
Dalam ceramahnya dia menyampaikan, anugerah paling besar dari Allah itu adalah sehat. Orang yang bisa menahan lisannya dari ucapan-ucapan buruk, menjaga hatinya tetap terhubung kepada Allah, rajin membaca Alquran dan shalat, Insya Allah mereka mendapat anugerah sehat.
”Adakah yang bisa menandingi anugerah sehat? Jawabnya, tidak ada,” tandas Abu Hilal.
Menurut dia, cara paling mudah menjaga kesehatan lahir batin ketika mau tidur malam bacalah Al Fatihah, ayat Kursi, Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Naas. ”Dibaca posisi tangan disatukan, lalu ditiupkan ke tangan, kemudian diusapkan ke seluruh tubuh. Niscaya Allah menjaga diri kita dari mimpi buruk,” tutur ustadz lulus Universitas Madinah itu.
Kemudian mulai tidur dalam posisi tangan kanan diletakkan pada pipi, posisi tidur awal menghadap arah sebelah kanan. Karena Nabi saw mengajarkan cara tidur seperti itu agar tidak digoda setan.
Dikatakan, jadilah orang yang mampu menahan diri dari perbuatan dan ucapan kotor. Nggak mudah ngamukan, menerima apa pun secara totalitas hidup dalam bimbingan Tuhan.
”Jika sesuatu menimpa dirinya langsung berpikir ini sebagai tanda mulai ada campur tangan Allah pada kehidupannya,” tuturnya. ”Ketika manusia dengan rela menerima ketetapan Allah maka dia orang yang ridho.”
Dia mencontohkan, ada orang sakit. Dokter menganjurkan operasi untuk menghilangkan penyakitnya. Maka jalani operasi. Begitu selesai operasi, minta pertolongan pada Allah untuk kesembuhan.
Namun ada sakit penyebabnya bukan semata-mata penyakit. Ada jin yang menempel pada seseorang. Maka penyembuhnya berdoa kepada Allah.
Ustadz Abu Hilal berkisah, seseorang di Malang menderita sakit dari tahun 2002-2019. Rumah tangganya tak terurus , punya gaji nggak pernah cukup, utangnya semakin menumpuk. Punya anak yang selalu gagal menikah.
Lalu orang itu datang kepadanya. Lalu dibacalah ayat ayat ruqyah secara kontinyu. Dari situ Abu Hilal lalu mendeteksi sakit orang itu karena gangguan jin turunan. Terus dilacak ternyata di rumahnya ada tumbal yang dipasang seseorang.
”Maka jin pengganggu diusir dengan cara diruqyah. Awalnya tidak jin mau keluar sampai orangnya mati,” cerita Abu Hilal.
Kemudian dia dialog dengan jin lewat perantara tubuh pasien tadi. Dia katakana, yang bisa mematikan dan menghidupkan makhluk hanya Allah swt. Lalu pasien yang kemasukan jin tadi ngomong melantur.
Pada titik tertentu Abu Hilal melakukan totokan dengan jari telunjuknya. Maka keluarlah jin yang mengganggunya. Setelah itu orang ini sembuh dari penyakitnya. Hidupnya menjadi ringan. ”Jadi sering membaca Alquran bisa menghalangi gangguan jin,” tandasnya. (*)
Penulis Suparlan Editor Sugeng Purwanto