PWMU.CO – Guna membantu meningkatkan pemerataan kualitas pendidikan di Jawa Timur, Majelis pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (Dikdasmen PWM) Jawa Timur melakukan silaturrahim dan audiensi dengan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jatim, di kantornya, Jum’at (24/3).
Kehadiran rombongan Majelis Dikdasmen PWM Jatim bersama perwakilan Muhammadiyah dari 3 daerah (Kabupaten Blitar, Jember dan Situbondo) itu pun disambut antusias dan penuh kekeluargaan oleh Kepala Dinas Dikbud Provinsi Jatim Saiful Rachman.
(Baca: Ahmad Dahlan Pelopor Pendidikan Modern Indonesia dan Ketika Pendidikan Muhammadiyah Tidak Lagi Modern)
Dalam kesempatan itu dibahas beberapa hal. Salah satunya adalah rencana persiapan pendirian Unit Sekolah Baru (USB), yakni Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah di beberapa daerah di Jatim.
”Selain untuk mendapatkan support moril, audiensi ini juga bertujuan agar mendapat bimbingan langsung serta memastikan proposal USB SMK yang telah diajukan ke Pemerintah Pusat itu sesuai prosedur dan lengkap atau tidak,” ujar Arbaiyah Yusuf, Ketua Majelis Dikdasmen PWM Jatim.
Di saat yang sama, Kadinas Dikbud Provinsi Jatim Saiful Rachman menyampaikan, sebagai organisasi yang telah lama berfokus pada pendidikan, kemampuan Muhammadiyah tidak perlu diragukan lagi. Hal ini bisa dilihat dari perkembangan kuantitas dan kualitas institusi pendidikan Muhammadiyah yang terus tumbuh dan berkembang. Bahkan, berbagai lembaga pendidikan yang ada mampu menorehkan berbagai prestasi mentereng, baik di tingkat lokal, nasional maupun Internasional.
(Baca juga: Pentingnya Paradigma Pendidikan Berkemajuan di Muhammadiyah)
Saiful pun mengapresiasi langkah Muhammadiyah yang sangat mensupport Pemerintah untuk meningkatkan kualitas dan kualitas pendidikan dengan banyaknya mendirikan sekolah-sekolah baru di berbagai daerah di Jatim. Khususnya level sekolah vokasi atau SMK yang mana hal ini sesuai fokus program pendidikan Dari Pemerintah Pusat saat ini.
Lebih lanjut Saiful berharap Muhammadiyah bisa berperan lebih besar lagi untuk merubah sekaligus meningkatkan mutu pendidikan Vokasi di daerah yang masuk zona merah di Jatim. Sebut saja Kabupaten Sampang, Madura.
”Di daerah yang masuk zona merah, Muhammadiyah Seharusnya bisa segera hadir memberikan solusi untuk memberikan pemerataan pendidikan,” harapnya. (phonny/aan)