PWMU.CO – Jika Swedia memiliki sosok Greta Thunberg yang selalu berdemo sendirian di depan gedung parlemen Swedia tiap Jumat, Gresik memiliki Aeshnina Azzahra Aqilani aktivis lingkungan yang mengampanyekan bahaya sampah plastik ke berbagai negara. Langkah Aeshina mulai dari hal kecil seperti mengingatkan teman-temannya untuk menghentikan penggunaan plastik sekali pakai.
Awalnya, Aeshnina mendapatkan cibiran dari teman-temannya. Meski begitu, ia tak gentar dan terus mengampanyekan bahaya sampah plastik dan menanamkan kesadaran lingkungan di sekolahnya.
Siswi SMA Muhammadiyah 10 (Smamio) Gresik ini sampai mengirimkan surat kepada negara-negara pengekspor sampah plastik seperti Amerika Serikat, Jerman, dan Australia untuk menghentikan pengiriman sampah plastik ke Indonesia.
Mengawali langkahnya, Aeshnina sejak kelas 5 SD sudah pernah mengirimkan surat kepada Bupati Gresik untuk menyuarakan dampak sampah plastik. Dia bahkan pernah mengirimkan surat ke Presiden Donald Trump di tahun 2019.
Saat itu, Aeshnina melakukan aksi demonstrasi di depan gedung konsulat Amerika Serikat di Surabaya untuk menyuarakan stop ekspor sampah plastik ke Indonesia.
Latar Belakang Aksi
Aksi Aeshnina ini berdasar pada banyaknya sampah kiriman yang berasal dari beberapa negara barat ke Kabupaten Gresik. Diduga, Gresik menjadi basis pengiriman sampah oleh beberapa negara Eropa selama 40 tahun dengan alasan sampah-sampah itu adalah sampah kertas daur ulang.
Selama kurun waktu itu, tercatat Australia mengirimkan 52 ribu ton dan Jerman mengirimkan 65 ribu ton sampah. Kenyataannya sampah-sampah tersebut bukan hanya kertas, tapi beberapa sampah plastik dan ada limbah berbahaya yang terkandung dalam satu buah kontainernya.
Maka, Aeshnina memulai aksinya tersebut dan kini ia sering menghadiri berbagai acara internasional sebagai aktivis melawan sampah plastik. Yang terbaru, ia menghadiri The Fourth Session of The Intergovernment Negotiating Committee (INC-4) di Kanada pada 23-29 April 2024. Aeshnina juga menghadiri acara Indonesia Net Zero Summit yang dilaksanakan 24 Agustus 2024.
Tindakan Aeshnina tersebut bisa menjadi contoh bagi generasi muda, terutama muslim yang berkrmajuan untuk peduli pada lingkungan. Karena agama Islam adalah rahmatan lil ‘alamin, dan tugas manusia adalah sebagai khalifah di muka bumi ini. (*)
Penulis Wildan Nanda Rahmatullah Editor Azrohal Hasan