
PWMU.CO – Puasa tidak hanya sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menjadi jalan menuju rezeki tertinggi. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Rumah Sakit Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan, Sidoarjo, Dr Tjatur Priambodo MKes dalam kajian Shubuh di Masjid An-Nur Muhammadiyah, Sidoarjo pada Kamis (6/3/2025).
Ia juga mengatakan bahwa rezeki memiliki tingkatan atau level, dan tidak semua orang bisa mencapainya.
“Allah telah menjamin rezeki bagi seluruh makhluk-Nya, sebagaimana disebutkan dalam Surat Hud ayat 6,” ujarnya.
Ia mencontohkan bagaimana seekor cicak yang hidup di tembok mendapatkan makanannya, yaitu nyamuk yang selalu terbang.
“Allah memastikan nyamuk merasa lapar sehingga turun dan dapat dimakan oleh cicak. Inilah rezeki level pertama, yaitu rezeki yang telah dijamin bagi semua makhluk,” jelasnya.
Sementara itu, rezeki level kedua hanya diberikan kepada mereka yang berikhtiar.
“Di sebuah pasar, ada dua toko dengan barang dagangan yang sama. Kira-kira, toko mana yang lebih laris? Jawabannya tergantung pada usaha yang dilakukan pemiliknya,” ucapnya.
Dalam konteks medis, tubuh kita juga membutuhkan ikhtiar untuk tetap sehat.
“Jika kita merawat paru-paru dengan berolahraga, Insyaallah paru-paru kita akan tetap sehat. Sebaliknya, jika kita merokok, tentu akan merusaknya,” paparnya.
Rezeki level ketiga diberikan kepada mereka yang bersyukur. “Ketika seseorang bersyukur, ia akan lebih ringan dalam berzakat dan bersedekah. Justru, sedekah ini membuka pintu rezeki yang lebih besar,” katanya.
Ia juga menyampaikan bahwa banyak kisah nyata tentang orang yang semakin kaya setelah bersedekah.
“Dalam hal kesehatan pun demikian. Orang yang mensyukuri tubuhnya akan menjaganya dengan baik, sehingga Allah menambah nikmat kesehatannya,” tambahnya.
Level tertinggi adalah rezeki yang diberikan kepada orang-orang yang bertakwa.
“Tujuan puasa adalah mencapai ketakwaan dan janji Allah bagi orang yang bertakwa adalah diberikan solusi dari segala masalah serta rezeki dari arah yang tak disangka-sangka,” tegasnya.
Dalam aspek kesehatan, puasa juga menjadi cara terbaik untuk regenerasi sel.
“Setiap hari, tubuh kita kehilangan sekitar satu miliar sel. Satu-satunya cara terbaik untuk memperbaikinya adalah dengan berpuasa,” imbuhnya.
Ia menekankan bahwa puasa bukan sekadar kewajiban, tetapi juga kebutuhan.
“Siapa yang tahun lalu belum berpuasa, maka tahun ini jangan lewatkan. Sebab, puasa yang kita lakukan akan mengantarkan kita menuju rezeki level tertinggi,” pungkasnya. (*)
Penulis Moh. Ernam Editor Ni’matul Faizah