PWMU.CO-Selasa (9/1/2018) malam. Waktu menunjukkan pukul 23.30 tapi suasana kuburan Dusun Watukebo terang benderang dan dipadati petakziyah.
Tengah malam itu mereka mengantarkan relawan MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center) Jember Indra Juniawan (31) ke tempat peristirahatan terakhirnya. Kematian Indra telah menyedot perhatian banyak orang datang ke Desa Andongsari Kec. Ambulu Jember untuk menyaksikan.
Baca: Jenazah Indra Juniawan Ditemukan di Banyuwangi, 120 KM dari Lokasi Tenggelam
Para petakziyah memadati semua tempat di pemakaman itu. Mereka datang dari penjuru desa dan kota. Dari berbagai kalangan organisasi. Ada aktivis Muhammadiyah, NU, organisasi pemuda, guru, murid, kawan, sanak saudara dan tetangganya.
Air mata mengalir tak terbendung dari keluarga dan teman seperjuangan saat menyalati dan menurunkan jenazah ke liang lahat. Mereka mengingat pengabdian Indra saat menjadi relaean dan guru.
Lebih-lebih ketika Ketua PDM Jember H Kusno dalam sambutannya menceritakan kinerja Indra selama ini untuk menolong orang lain banyak orang terharu. “Bahkan Indra sebelumnya telah mendaftarkan ibunya untuk umroh karena perhatiannya dengan orangtua,” tuturnya.
Menurut teman-teman guru di SMP Muhammadiyah Ambulu, Indra adalah guru sederhana tapi kreatif. Dia menjadikan kelasnya yang terbaik.
“Pada hari kejadian Kamis, 4 Januari itu dia sempat ikut rapat guru hingga jam 15.00,” cerita temannya. Usai rapat, tambah dia, tidak segera pulang karena harus mencari rumput untuk ternaknya.
Bersama dua temannya mencari rumput hutan Sabrang pukul 17.00. Waktu pulang memutuskan berenang menyeberangi sungai Mayang. Dua temannya berhasil ke tepi tapi Indra hilang terseret arus deras yang tiba-tiba datang.
Empat hari pencarian Tim SAR Gabungan di sepanjang sungai hingga ke hilir belum menemukan keberadaannya. Hingga Selasa (9/1/2018) siang ada kabar ditemukan sosok jasad lelaki di pantai Pancur Alas Purwo Banyuwangi. Jarak pantai ini dengan TKP sekitar 120 km.
Tim MDMC segera berangkat dari Jember ke Banyuwangi. Saat identifikasi selain ciri fisik tubuh dikenali juga kaos yang dikenakan sama seperti waktu kejadian. Di kaos itu ada tulisan PGRI Cabang Ambulu semakin meyakinkan jasad itu adalah Indra Juniawan. (Nurcholiq)