PWMU.CO – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Lamongan terus mematangkan persiapan Tabligh Akbar Milad Ke-107 Muhammadiyah yang akan digelar di Alun-Alun Kota Lamongan, Ahad (15/12/19).
Seperti yang tampak Sabtu (14/12/19) malam di Gedung Dakwah Muhammadiyah Lamongan. Panitia serius mengadakan rapat koordinasi untuk mematangkan persiapan.
Rapat membahas teknis pelaksanaan acara, dipimpin langsung oleh Sekretaris Panitia Pelaksana M. Said SPd MPd.
Sekretaris Majelis Dikdasmen PDM Lamongan itu mengatakan, ada dua kegiatan besar pada perayaan nanti. “Pertama, pendatanganan prasasti dan peresmian beberapa AUM.”
Kedua, tabligh akbar oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir MSi. Said meyakini acara akan berlangsung meriah karena dihadiri warga Muhammadiyah se-Kabupaten Lamongan.
Selain itu, PDM Lamongan juga mengundang beberapa tokoh. “Kami undang juga Bupati Lamongan, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, dan beberapa tokoh organisasi lain di Kabupaten Lamongan,” jelasnya.
Acara juga dimeriahkan dengan beberapa tampilan paduan suara dari Universitas Muhammadiyah Lamongan dan drumband dari SMPM 12 Sendangagung dan SMKM 1 Lamongan.
Said menjelaskan, akan diekspos AUM (amal usaha Muhammadiyah) bidang ekonomi, yaitu ternak ayam petelur yang berlokasi di Puncak Wangi Babat dan pendirian SPBU di wilayah Widang yang saat ini sudah mulai pengurukan lokasi.
Di sekitar arena tabligh akbar juga digelar stand bazar saudagar muda Muhammdiyah. “Ada 43 stand. Insyaallah meriah. Bismillah lancar,” harap Said.
Said mengatakan, kegiatan bertajuk ‘Mencerdesakan Kehidupan Bangsa’ ini punya makna khusus bagi warga Muhammadiyah di Lamongan. “Yang pertama harapannya, Muhammadiyah akan tetap fokus pada dakwah amar makruf nahi mungkar dan berupaya mencerdaskan, mencerahkan, dan memajukan bangsa,” ungkapnya.
Karena perintah mencerdaskan itu, lanjutnya, konteksnya adalah kerja sama untuk saling tolong menolong untuk memberi. “Kalau dalam konteks nasional, negara kita ini sedang membutuhkan uluran tangan karena banyaknya bencana yang terjadi,” jelasnya.
Said menegaskan, Muhammadiyah tidak mungkin berpangku tangan melihat hal tersebut. “Sehingga kalau warga Muhammadiyah itu menguatkan karakter mencerdaskan memberinya, maka di mana pun ada orang Muhammadiyah, di situ pasti bermanfaat,” ujarnya.
Kalau watak orang Muhammadiyah itu hanya meminta, tambah Said, di mana pun ada orang Muhammadiyah, akan menjadi beban bagi masyarakat.
Yang kedua, Said berharap mudah-mudahan spirit milad ini bisa terserap ke angkatan muda Muhammadiyah (AMM). Dia menuturkan, karakter anak muda yang harus segera terbentuk itu juga karakter mencerdaskan.
“Jadi, kita akan dukung prinsip kebaikan-kebaikan dari segala posisi pemerintahan dan semua kekuatan masyarakat. Tapi kita akan mengkritisi hal-hal yang kira-kira menyimpang atau tidak pada tempatnya. Tapi dengan cara Muhammadiyah yang sifatnya juga cerdas arif, argumentatif, dan sesuai saluran yang berlaku,” ujarnya.
Sebaliknya, lanjut Said, orang yang masa mudanya bakil, sampai tua juga akan bakil. “Tapi kalau pada masa mudanya itu sudah terbentuk karakter mencerdaskan, sampai tua akan memiliki karakter itu,” kata dia. (*)
Kintributor: Fathan Faris Saputro. Editor Mohammad Nurfatoni.