Pesan ilmiah Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur M Saad Ibrahim disampaikan saat launching dan pelepasan PSHW dalam Liga 2 Tahun 2020.
PWMU.CO – Jelang laga perdana PSHW di Liga 2, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur menggelar acara launching dan pelepasan tim di Kantor PWM Jatim, Jalan Kertomenanggal IV/1 Surabaya, Jumat (13/3/2020).
Acara tersebut dihadiri oleh seluruh pemain dan official. Dari PWM Jatim hadir M Saad Ibrahim (ketua), Nadjib Hamid (wakil ketua), Tamhid Masyhudi (sekretaris), dan Hidayatullah (wakil ketua).
Presiden Persigo Semeru Hizbul Wathan (PSHW) Dhimam Abror Djuraid mengatakan, dalam acara ini secara resmi tim PSHW akan dilepas oleh PWM Jatim untuk pertandingan pertama di Jepara melawan Persijap.
Pertandingan tersebut rencananya akan digelar di Stadion Gelora Bumi Kartini Jepara, Ahad (15/3/2020) pukul 15.30 WIB. Dhimam menjelaskan, Liga 2 kali ini terdiri dari 24 tim. Terbagi dalam wilayah timur dan barat.
“PSHW masuk wilayah timur. Selain PSHW, yang Jawa Timur ini ada PSG (Putra Sinar Giri). Kalau lawan kita yang cukup berat itu Mitra Kukar. Martapura juga berat. Karena sebelumnya pernah berlaga di Liga 1. Tapi kemudian turun ke Liga 2,” ujar Dhimam, sapaan akrabnya.
Dalam kesempatan itu, dia berpesan kepada semua pemain agar bertindak profesional dan juga harus sesuai dengan garis-garis Persyarikatan.
“Saya pesankan kita semua pemain profesiaonal. Dan kita semua berada di bawah naungan PWM Jatim. Karena itu harus hafal lagu Sang Surya yang juga jadi himne PSHW,” pesannya.
Pesan Ilmiah Ketua PWM Jatim
Sementara itu, Ketua PWM Jatim Saad Ibrahim menyampaikan pesan ilmiha dalam kesempatan tersebut. Olahraga itu memiliki dua arah. Pertama, olahraga bagian dari menyalurkan agresivitas manusia.
Saad mengutip Thomas Hobbes yang mengatakan homo homini lupus. Manusia adalah serigala bagi manusia lain. Maka watak serigalanya itu harus disalurkan supaya tidak menjadi brutal.
“Maka dibuatlah olahraga untuk menyalurkannya. Rumusannya seperti perang. Kill or to be kill (membunuh atau terbunuh). Inilah yang mewarnai banyak pertandingan. Termasuk sepak bola dan lain sebagainya,” terang Saad.
Arah kedua, olahraga bagian dari cara menyalurkan dimensi persaudaraan. Saad menjelaskan, pada hakekatnya manusia dengan manusia lainnya adalah saudara. Sama-sama makhluk yang dimuliakan Allah. Karena itu olahraga adalah cara untuk menyalurkan dimensi persaudaraan itu.
“Arah kedua inilah yang kita perjuangkan. Kalau ini kemudian yang dilakukan, maka olahraga bukan membunuh atau terbunuh. Olahraga adalah bagian dari menunjukkan prestasi dan bagian dari seni. Maka dalam konteks inilah Muhammadiyah berkepentingan untuk memlikiki kesebelasan. Sepak bola bagian dari fastabiqul khairat, menuju kepada kebaikan itu,” tuturnya.
Dia berpesan, manusia adalah makhluk yang lemah. Supaya kuat hubungkan pengolahan tubuh itu kepada Allah. Maka dalam setiap pertandingan, setiap pemain hendaknya menghubungkan pikiran dan kedalaman diri kepada Allah. Agar diberi kekuatan. Karena Allah adalah yang Maha Kuat.
“Inilah sepak bola yang berbasis nilai. Sepak bola yang bermartabat. Sepak bola yang punya dimensi akidah. Dimensi teologi. Maka lakukanlah terus-menerus. Maka dengan kita menghubungkan dengan Yang Maha Kuasa, kita akan diberikan kepada Allah kemenangan,” ucapnya.
Semoga pesan ilmiah Ketua Muhammadiyah Jatim itu menancap di dalam dada pemain PSHW. Selamat bertanding! (*)
Penulis Miftahul Ilmi. Editor Mohammad Nurfatoni.