PWMU.CO– Surat Digital untuk Presiden hingga Squid Game mewarnai pengukuhan mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) tahun 2021-2022, Senin (4/10/2021).
Sebanyak 2.058 mahasiswa baru mengirimkan surat digital kepada presiden yang dibuat melalui sistem kemudian di-post dalam medsos masing-masing. Surat itu sebagai harapan dan optimisme untuk Indonesia maju.
Mahasiswa baru juga diajak mengenal sudut kampus melalui film Squid Game. Sebuah film yang terinspirasi dari film yang sedang populer hari ini, yakni Squid Game.
“Film tersebut menceritakan tentang mahasiswa baru yang harus berjuang untuk menuju perhelatan pengukuhan mahasiswa baru. Diceritakan ratusan mahasiswa baru menerima undangan aneh untuk bertanding dalam permainan anak-anak. Hanya ada dua mahasiswa yang gigih dan mampu menyelesaikannya,” kata Agus Budiman, ketua pelaksana.
Dia menjelaskan, produksi film tersebut menggunakan protokol kesehatan yang ketat. Para pemain harus dipastikan sudah menerima vaksin dua kali dan menjalani swab. Sesi briefing menggunakan masker dan jaga jarak.
Rektor UMSurabaya Sukadiono menjelaskan, acara pengenalan lingkungan kampus yang disebut MOX (Mastama, Ordik dan Expo UKM) puncaknya diselenggarakan pada Senin, 4 Oktober 2021 ini.
Acara sudah berjalan, bebas dari perploncoan dan mengedepankan kreativitas hingga belajar mandiri melalui metode sinkronus dan asinkronus, serta melalui berbagai macam agenda yang kreatif serta social project.
”Alhamdulillah acara berjalan lancar, 2058 mahasiswa baru mengikuti secara tertib dan lancar. Dengan digitalisasi semuanya jadi bisa terkontrol. Semoga ke depannya akan lahir generasi-generasi juara,” ujar Sukadiono.
Tahun ini UMSurabaya memberikan 10 beasiswa untuk atlet, 10 beasiswa tahfidh, 4 program beasiswa fully funded kepada mahasiswa asing. Di sini ada ratusan mahasiswa asing dari Sudan, Amerika Serikat, Aljazair, Saudi Arabia, Thailand dan lainnya yang melakukan inbond transfer kredit.
Acara pengukuhan mahasiswa baru diisi oleh pidato pengantar dari Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, serta kuliah umum oleh anggota dewan pengawas BPJS Kesehatan, dr Ibnu Nasser Arrohimi SAg MMR. Serta kuliah Al-Islam dan Kemuhammadiyahan oleh Prof Dr H Haedar Nashir MSi dan Prof H Lincolin Arsyad PhD. (*)
Editor Sugeng Purwanto